3 Tanda Pelembap yang Kamu Pakai Tidak Sesuai dengan Kulit Wajah

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi kulit kering. Shutterstock

Ilustrasi kulit kering. Shutterstock

IKLAN

Perbedaan Pelembap dan Krim Pemulihan

Pasien dengan kulit sensitif yang sering menderita kondisi seperti eksim dan rosacea bisa menggunakan krim pemulihan untuk menenangkan dan mengandung bahan seperti ceramide, humektan, dan bahan untuk mengurangi iritasi. Selain itu, jika Anda menjalani perawatan seperti microneedling, laser, atau pengelupasan kimiawi, krim pemulihan akan berperan penting dalam proses pemulihan (literal).

Krim pemulihan biasanya diformulasikan dengan bahan pelembap intensif yang membantu meningkatkan penghalang kelembapan kulit secara keseluruhan, sedangkan pelembap diformulasikan dengan bahan untuk melembapkan dan menyeimbangkan kulit,” jelas Wilson, ahli kecantikan di BeautyFix MedSpa di New York, Amerika Serikat.

“Krim pemulihan akan memberi Anda lebih banyak manfaat daripada pelembap karena diformulasikan dengan bahan-bahan yang menghidrasi, menyembuhkan, dan menyejukkan untuk memulihkan kulit daripada hanya melembabkan.”

Perbedaan utama antara pelembap dan krim pemulihan adalah tingkat hidrasi yang diberikannya. Pelembap dirancang untuk memberikan hidrasi dasar pada kulit, sementara krim pemulihan membawa semuanya ke tingkat berikutnya dengan lebih banyak kelembapan.

Terakhir, jika kulit Anda terasa tidak nyaman seperti terasa terbakar, kesemutan, atau mengelupas setelah mengaplikasikan pelembap, itu termasuk tanda pelembap yang kamu pakai tidak sesuai dengan kulit wajah. Segera ganti dengan krim pemulihan ke dalam rutinitas Anda.

Pilihan Editor: Tips Pilih Pelembap, Hindari Hydroquinone, Silikon, dan 3 Kandungan Lainnya

WELL+GOOD

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Halaman

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."