Ketahui Bahaya Ultra-Long UVA untuk Kulit

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi perempuan duduk di tepi kolam renang outdoor sembari berjemur di bawah sinar matahari. unsplash.com/Roberto Nickson

Ilustrasi perempuan duduk di tepi kolam renang outdoor sembari berjemur di bawah sinar matahari. unsplash.com/Roberto Nickson

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Untuk menjaga kesehatan kulit, kita perlu waspadai bahaya Ultra-Long UVA dari sinar matahari. Apa itu? Itu merupakan salah satu jenis dari sinar ultraviolet A (UVA).

Sebelum sampai ke sana, kita ketahui bersama Indonesia adalah negara beriklim tropis dengan paparan sinar matahari selama 12 jam, penting sekali untuk memakai perlindungan kulit dari sinar matahari atau sun protection. Sebab jika tidak dilindungi dengan baik, paparan sinar matahari terutama  bisa mengakibatkan premature aging alias tanda-tanda penuaan kulit lebih awal.

Lalu, timbul pertanyaan mengapa paparan sinar matahari yang menjadi salah satu sumber vitamin D berisiko untuk penuaan kulit? Eits, jangan dulu menyalahkan sinar matahari. Kita bedah satu per satu terlebih dahulu. Sinar matahari itu terdiri atas sinar ultraviolet, visible light (cahaya yang bisa dilihat), dan infrared (panas yang kita rasakan).

Sinar ultraviolet inilah yang perlu kita perhatikan lebih lanjut. Ada tiga jenis ultraviolet (UV) yang dipancarkan matahari, antara lain UVC, UVB, dan UVA.

"Biasanya, UVC memiliki gelombang paling pendek, biasanya tidak sampai ke permukaan bumi karena dipantulkan oleh ozon," Dokter spesialis kulit dan kelamin yang juga sun protection expert, Srie Prihianti dalam konferensi pers peluncuran sun protection Anthelios UVMune 400 dari La Roche-Posay di Senayan, Jakarta, Selasa, 14 Februari 2023.

Berarti tinggal sinar UVB dan UVA, mana yang lebih berbahaya untuk kulit? Jawabannya UVA dilihat dari panjang gelombang dan penetrasinya ke dalam kulit.

“UVB panjang gelombangnya 290-320 nanometer, hanya akan menembus lapisan paling atas dari kulit. Sementara UVA, yang panjang gelombangnya lebih panjang dari UVB bisa menembus ke lapisan kulit paling dalam,” tuturnya.

Seperti kita ketahui, di bagian dalam kulit banyak terdapat serabut kolagen, elastin. Jika itu rusak, otomatis akan terjadi tanda penuaan seperti kerut, gangguan pigmentasi.

UVA pun terbagi lagi menjadi dua jenis, UVA1 yang memiliki panjang gelombang antara 320-380 namometer dan UVA2 atau Ultra-Long UVA dengan gelombang antara 380-400 nanometer.

Disebutkan pula oleh dokter yang biasa disapa Yanti sebanyak 30 persen penetrasi ultra-long UVA ke kulit.

"Kalau UVB, kita segera aware (waspada). Wah, burning (terbakar). Tapi kalau UVA efeknya kumulatif, berproses, dan kita gak bisa langsung merasakan," ucapnya. 

Sunscreen Anthelios UVMUNE 400 dari La Roche Posay. Foto: Dok. La Roche Posay

Efek Ultra-Long UVA pada Kulit

Seperti kita ketahui efek UVB pada kulit langsung terasa, seperti kulit terbakar, kemerahan, dan tanning (kulit kecokelatan). Maka dari itu, kebanyakan orang lebih waspada terhadap UVB. Padahal, UVA lebih berisiko untuk kulit ketimbang UVB.

“Di panjang gelombang Ultra-Long UVA, awal-awal bisa terjadi tanning. Lama-lama photoaging yang akan muncul, jadi kulit kasar, fine wrinkles, deep wrinkles, sagging, dan terakhir skin cancer (kanker kulit),” imbuh dokter Yanti. Disadari atau tidak, photo aging itu banyak terjadi, tegas dokter Yanti

Selain itu, UVA juga cenderung tidak terpengaruh oleh cuaca atau iklim sehingga akan tetap ada meskipun musim dingin, cuaca mendung, hujan ataupun duduk di dalam ruangan kaca. Sinar UVA ada sepanjang hari, dari pagi hingga matahari terbenam.

Maka dari itu, dokter Yanti mengimbau selalu menggunakan tabir surya atau sunscreen dalam kondisi cuaca seperti apa pun. Perlindungan terdapat UVB pada sunscreen ditunjukkan dengan kandungan Sun Protection Factor (SPF) yang direkomendasikan minimal 30, sedangkan perlindungan UVA ditandai dengan Protection Grade of UVA (PA) plus tiga atau lebih.

Sunscreen Anthelios UVMUNE 400

Berkaca dari bahaya penetrasi mendalam dari Ultra-Long UVA, La Roche Posay merilis terobosan inovasi sunscreen yaitu Anthelios UVMUNE 400 dengan teknologi filter UV terbaru, Mexoryl 400, yang melindungi kulit secara optimal bahkan terhadap sinar Ultra-Long UVA. Terobosan inovasi ini merupakan hasil dari 10 tahun penelitian dan kini telah hadir untuk konsumen di Indonesia.

Menurut Nestya Sedayu, Head of Marketing, Active Cosmetics Division, L'Oréal Indonesia, sunscreen bertekstur fluid ini aman dipakai mulai dari usia remaja dan jenis kulit apa pun. "Aman untuk jenis kulit sensitif pun karena di La Roche Posay, semua produk kita dites sampai kulit paling sensitif, apalagi kulit yang sun intolerant. Sunscreen ini juga tidak perih di mata saat terkena keringat," tutur perempuan yang dikerap Ines.

Ia juga menambahkan sunscreen ini ringan, mudah menyerap, tidak meninggalkan noda putih, water resistant, dan sweat resistant.

Pilihan Editor: Tabir Surya, Pahami Arti UVA, UVB, SPF, Water Resistant, PA++++ di Labelnya

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."