Hari Valentine, Puisi Cinta Chairil Anwar dan Sapardi Djoko Damono Menggema di TIM

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
ilustrasi valentine mawar merah (pixabay.com)

ilustrasi valentine mawar merah (pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta -  Ada banyak cara merayakan Hari Valentine, salah satunya dengan menggelar parade puisi para penyair legendaris seperti Chairil Anwar dan Sapardi Djoko Damono seperti yang diinisiasi Komunitas Sastra Margonda dari Depok. Komunitas yang kini telah berusia tiga tahun tersebut mengundang sederet nama-nama penyair yang berdomisili di Jabodetabek untuk membawakan puisi bertema cinta di Taman Ismail Marzuki, Selasa, 14 Februari 2023. 

Salah satu peserta termuda atau dari generasi Z yang berusia turut menyumbangkan suara indahnya saat membacakan puisi cinta. Mutiara Azzahra, pelajar SMP asal Depok ini membawakan puisi yang bertajuk Cinta dan Benci. 

Cinta dan Benci

Aku tidak pernah mengerti
Banyak orang menghembuskan cinta dan benci
Dalam satu napas.

Tapi sekarang aku tahu
Bahwa cinta dan benci adalah saudara
Yang membodohi kita, memisahkan kita

Sekarang aku tahu bahwa
Cinta harus siap merasakan sakit
Cinta harus siap untuk kehilangan
Cinta harus siap untuk terluka
Cinta harus siap untuk membenci

Karena itu hanya cinta yang sungguh-sungguh mengizinkan kita
Untuk mengatur semua emosi dalam perasaan.

Setiap emosi jatuh… Keluarlah cinta

Sekarang aku mengetahui implikasi dari cinta
Cinta tidak berasal dari hati
Tapi cinta berasal dari jiwa
Dari zat dasar manusia

Ya, aku senang telah mencintai
Karena dengan melakukan itu aku merasa hidup
Dan tidak ada orang yang dapat merebutnya dariku.

Salah satu peserta Parade Puisi Cinta, Mutiara (14 tahun) dari Depok membawakan puisi Chairil Anwar bertajuk Cinta dan Benci/Foto: Cantika.com/Ecka Pramita

Kemudian, ada pembaca puisi dari Jember, Mahwi Air Tawar yang membawakan petikan puisi dari Chairil Anwar berjudul Sajak Putih dan Senja di Pelabuhan Kecil. Selain puisi dari Chairil Anwar, syair puitis yang karyanya kerap dibuatkan musikalisasinya, Aku Ingin karya Sapardi Djoko Damono juga banyak dibawakan oleh para peserta. 

Aku Ingin

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu
kepada api yang menjadikannya abu.

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan
kepada hujan yang menjadikannya tiada.

Salah satu penggagas Komunitas Sastra Margonda, Tora Kundera mengatakan bertepatan dengan usia komunitas yang sudah tiga tahun maka pihaknya ingin mempopulerkan puisi ke tengah masyarakat. "Jadi kalau puisi itu bisa dibacakan dan dikenalkan di mana saja, tidak hanya di pusat-pusat kebudayaan, tetapi juga bisa di mal dan ruang publik lainnya," ucap Tora. 

Tora menambahkan jika setiap bulan Februari memang rutin digelar parade puisi cinta, setiap bulan memiliki tema yang berbeda-beda. "Kami ingin semua orang memiliki rasa kasih sayang, misi kami juga ingin mengenalkan para pembaca puisi pemula." tambahnya. 

Beberapa nama yang turut membacakan puisi ialah Kurnia Effendi, Ical Vrigar, Jei Sobarry Butenzorg, Nadya Dewinata, Bundo El Senyum, Iwan Kurniawan, Zulfikar Akbar, Purwanti SR, Rissa Churria, Zaim Rofiqi, dan masih banyak nama-nama lainnya. Parade puisi cinta ini dipandu oleh Willy Ana dan Mustafa Ismail. 

Pilihan Editor: 11 Fakta Hari Valentine yang Mengejutkan, Pernah jadi Hari Libur Resmi

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."