Catat, Lakukan USG Payudara dan Mammografi di Usia Ini

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi kesehatan payudara. shutterstock.com

Ilustrasi kesehatan payudara. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Mencegah lebih baik daripada mengobati. Imbauan tersebut selalu digaungkan untuk menjaga kesehatan termasuk kesehatan payudara. Salah satu cara untuk mengecek kesehatan payudara melalui USG payudara dan mammografi di usia yang tepat. Kapan itu?

Menurut dokter spesialis penyakit dalam konsultan hemato-onkologi, dr Jeffry Beta Tenggara, para wanita berusia sekitar 40 tahun sebaiknya melakukan USG payudara ketimbang mammografi. Pertimbangannya adalah struktur payudara.

"Pada saat usia muda, kelenjar air susu atau payudara lebih banyak dibandingkan lemak sehingga USG (payudara) lebih valid hasilnya dibandingkan mammografi," katanya dalam konferensi pers memperingati hari Kanker Sedunia 2023 di Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023

Lebih lanjut Jeffry menjelaskan seiring usia, kelenjar air susu akan semakin berkurang dan digantikan lemak.

Oleh karena itu, mereka yang berusia 45 tahun ke atas lebih dianjurkan menjalani mammografi dibandingkan USG payudara, untuk mendeteksi misalnya pengapuran atau tanda awal terbentuknya kanker pada payudara.

Namun pada banyak kasus, dokter bisa menyarankan wanita melakukan pemeriksaan kombinasi antara USG dan mammografi. Karena kedua tindakan tersebut saling melengkapi.

"Kalau ada kecurigaan suatu kanker tidak ada satupun pemeriksaan yang bisa menggantikan selain biopsi, baru tegakkan diagnonis kanker, baru penentuan stadium," ujar Jeffry yang tergabung dalam Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).

Pentingnya SADARI 

Sementara pada wanita yang belum mencapai usia 40 tahun namun sudah mengalami masa pubertas, diimbau melakukan pemeriksaan payudara sendiri atau SADARI. Lakukan SADARI tujuh hingga 10 hari setelah wanita menstruasi untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

"Pegang sendiri (SADARI) ini yang paling mudah. Payudara berada di luar, berbeda dengan usus, paru itu di dalam. Artinya saat mandi, seharusnya setiap wanita bisa memegang sendiri, artinya bisa mendeteksi awal," tutur Jeffry.

Selain SADARI, para wanita juga dapat menjalani pemeriksaan payudara klinis untuk membantu menemukan benjolan dan tanda-tanda lain pada payudara sendini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan secepatnya.

Jeffry mengingatkan, kejadian kanker payudara saat ini tercatat dialami pada wanita berusia belasan tahun. Dia mengatakan, Sadari dan Sadanis tergolong pemeriksaan paling mudah yang dapat dilakukan para wanita yang sudah pubertas dan terutama bila ada riwayat kanker di keluarganya.

"Kalau ada riwayat (kanker payudara di keluarga) bisa meningkatkan awareness (kewaspadaan) untuk lebih teliti mengenali diri sendiri terutama payudara. Kalau kita bisa temukan pada stadium yang awal, survival rate-nya sangat tinggi dibandingkan dengan stadium empat," pungkasnya.

Jadi, mari sama-sama kita rutin lakukan SADARI sedari dini, Sahabat Cantika. Dan, lakukan USG payudara dan mammografi di usia 40-an nanti atau kamu bisa ingatkan ibu atau bibi kamu untuk melakukannya demi menjaga kesehatan payudaranya.

Baca juga: Deteksi Dini Kanker Payudara pada Wanita Muda Sebaiknya dengan USG, Ini Alasannya

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."