Saat Pelaku UMKM Gelar Modest Fashion Show, Tampilkan Warna-warna Cerah

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Indonesia Fashion Modest & Lifestyle menggelar fashion show pertama milik pengusaha UMKM untuk hadapi persaingan di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)/Foto: IFML

Indonesia Fashion Modest & Lifestyle menggelar fashion show pertama milik pengusaha UMKM untuk hadapi persaingan di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)/Foto: IFML

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Indonesia Fashion Modest & Lifestyle (IFML), komunitas bagi seluruh perempuan pengusaha busana muslim syari Indonesia, bersama dengan Ivan Gunawan Cosmetics mengadakan kegiatan yang bertajuk "Fashion Show Magnifique Of Universality 2023 presented by IFML" yang menghadirkan busana syari, lebih dari delapan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).  

Sejak Januari 2016, Asean resmi membuka pasar bebas yang dikenal dengan sebutan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Pakta usaha ini membentuk iklim baru yaitu persaingan bebas pada berbagai sektor, termasuk sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), dan lebih dari itu adalah momentum untuk pelaku UMKM dalam negeri untuk meningkatkan kualitas barang dan pelayanan jasa yang diberikan karena dihadapkan dengan pasar yang lebih luas. 

IFML bersama dengan Ivan Gunawan Cosmetics sadar alat promosi yang tepat merupakan salah satu prioritas utama agar tidak kalah bersaing dengan produk busana muslim dan modest fashion negara lain. 

Indonesia Fashion Modest & Lifestyle menggelar fashion show pertama milik pengusaha UMKM untuk hadapi persaingan di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)/Foto: IFML

Dalam kesempatan tersebut Dian Hendra, Koordinator Acara Fashion Show Magnifique Of Universality 2023 presented by IFML menyampaikan pihaknya sangat senang di awal tahun 2023 ini IFML bersama dengan Ivan Gunawan Cosmetics dapat memfasilitasi kegiatan "Fashion Show Magnifique Of Universality 2023 presented by IFML" yang nantinya para desainer dapat dengan bangga memperkenalkan ke masyarakat hasil kreativitas mereka. 

Kegiatan ini adalah kali pertama yang dilaksanakan oleh IFML. Melalui kegiatan ini kami berharap dapat memotivasi desainer busana syari di seluruh penjuru Indonesia memiliki semangat yang sama dalam mendukung peranan perempuan sebagai penggerak perekonomian Indonesia.

Peserta acara ini terdiri dari delapam orang pelaku UMKM, dan juga merupakan bagian dari komunitas IFML. Mereka akan diberikan kesempatan untuk memperkenalkan busana - busana muslim hasil karya mereka melalui sesi fashion show yang dikemas menarik dalam satu acara. 

Indonesia Fashion Modest & Lifestyle menggelar fashion show pertama milik pengusaha UMKM untuk hadapi persaingan di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)/Foto: IFML

Ketua Acara Fasion Show Magnifique Of Universality 2023 Dinda Kazami mengatakan IFML sangat bersyukur mendapat dukungan dari Ivan Gunawan Cosmetics dalam melaksanakan program pertama ini. Misi yang sama adalah untuk terus menyebarkan semangat kewirausahaan agar perempuan Indonesia bisa mandiri secara ekonomi dan bersaing di era MEA. 

"Melalui kegiatan ini kami memberikan manfaat dan kesempatan kepada anggota memperkenalkan hasil karya perempuan hebat Indonesia. Dukungan Ivan Gunawan Cosmetics serta dukungan desainer di lapangan menjadi kombinasi yang efektif dalam suksesnya acara ini".

Acara ini merupakan bagian dari program IFML di tahun 2023. Dinda Menambahkan, "Di IFML kami percaya bahwa perempuan  wirausaha adalah roda yang mampu memberikan kontribusi dalam memajukan perekonomian negara. Kami berkomitmen penuh untuk terus memberi manfaat positif bagi seluruh designer - designer baru busana muslim khususnya busana syar'i dan berkontribusi kembali kepada masyarakat untuk dapat memiliki kehidupan yang lebih baik," tutup Dinda. 

Baca: Pengalaman Pertama Arumi Bachsin Fashion Show Bareng Suami, Gandengan Tangan jadi Pose Andalan

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."