Suka Hilang Fokus saat Bekerja? Yuk Semangat Lagi dengan 6 Tips Ini

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi wanita bekerja dalam kondisi cemas. Foto: Unsplash.com/Icons8 Team

Ilustrasi wanita bekerja dalam kondisi cemas. Foto: Unsplash.com/Icons8 Team

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Rasanya gangguan ada di mana pun, memandang ponsel, jam tangan, notifikasi email atau hal lain yang dapat membuat semakin sulit untuk fokus di tempat kerja, seringkali juga hilang fokus

Seperti dilaporkan Huffington, para ahli mengatakan ada hal-hal yang dapat di lakukan untuk mempertahankan fokus saat bekerja. Inilah enam cara melakukannya.

1. Ritual deep work

Konsultan produktivitas asal Kanada, Ashley Janssen mengatakan untuk membantu masuk ke mode fokus, ritual deep work mampu menenangkan tubuh dan pikiran sehingga memudahkan untuk fokus.

Untuk menciptakan ritual ini, katanya, pertama-tama pilihlah ruangan yang tenang dan bersih. memiliki barang seperti headphone peredam bising, sweater hangat, kopi, dan air juga dapat membantu.

Kemudian singkirkan gangguan seperti menyalakan mode diam pada ponsel atau pindahkan remote TV ke tempat yang jauh dari jangkauan.

Menurutnya, mengikuti langkah-langkah ini setiap hari secara psikologis akan mampu membawa diri larut ke dalam alur kerja yang fokus dan dapat lebih cepat menyelesaikan pekerjaan.

2. Beri batasan dengan rekan kerja

Menurut CJ Bathgate, seorang psikolog klinis berlisensi di National Jewish Health, menetapkan batasan dengan rekan kerja atau orang lain (jika bekerja dari rumah) sangat penting untuk fokus.

"Orang-orang akan terus melakukan sesuatu sampai mereka diberitahu untuk tidak melakukannya," imbuh Bathgate. Hal itu berlaku untuk rekan kerja cerewet yang sering mampir ke meja untuk mengobrol.

Segera setelah mereka mampir, dengan lembut beri tahu bahwa kita sedang melakukan sesuatu dan akan menghubungi mereka kembali setelah selesai.

3. Saat terganggu, tulis apa yang harus dilakukan

Tuliskan apa yang sedang dan akan dikerjakan untuk hari ini. Dengan cara ini, saat distracted atau terganggu kita mampu kembali bekerja dan fokus dengan cepat. Sehingga tidak perlu mencoba mengingat apa saja yang perlu dilakukan di tengah-tengah presentasi.

4. Teknik Pomodoro

Teknik Pomodoro atau teknik membagi waktu menjadi potongan-potongan kecil adalah metode yang banyak dibicarakan dalam psikologi, terutama saat seseorang mengerjakan tugas yang sulit.

Pasang pengatur waktu selama 20-25 menit dan kerjakan tugas dalam jangka waktu tersebut, lalu istirahat lima menit saat pengatur waktu mati.

Kemudian, setelah empat kali melakukan ini secara berturut-turut, istirahat lah selama 15 hingga 30 menit. Teknik ini memungkinkan seseorang melakukan pekerjaan yang efektif dengan memberikan jeda sehingga tugas yang ada tidak terasa berat.

5. Minum cukup air

Mungkin terdengar sederhana, namun minum cukup air itu penting. Ketika tidak minum cukup air, tubuh akan mudah lelah.

Dehidrasi menyebabkan tubuh menghemat energi dan ketika menghemat energi, akan sulit untuk fokus pada pekerjaan karena kelelahan.

Tetap terhidrasi juga akan membuat tubuh harus buang air kecil lebih banyak di siang hari, jadi itu juga memaksa diri untuk bangun.

6. Beri otak istirahat

Menjauh dari layar gawai juga diperlukan usai bekerja dengan waktu yang cukup lama. Tidak ada salahnya untuk menjauh dari pekerjaan sebentar, ini dapat membantu fokus dalam jangka panjang.

Namun jangan terlalu lama, istirahatkan tubuh dan otak dengan menggerakkan tubuh, mengambil air minum, atau ambil camilan.

Jangan pula beristirahat dengan berbaring sembari scrolling media sosial atau apapun yang dapat anda akses melalui telepon pintar, ini akan sangat memungkinkan diri untuk larut dan melupakan pekerjaan.

Baca: Tips Lebih Fokus Saat Bekerja, Perhatikan Nutrisi dan Yuk Bergerak

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."