Mencoba Es Krim Mixue yang Lagi Viral, Tekstur Creamy dan Topping Melimpah

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Berbagai menu di Mixue. Instagram/mixueindonesia

Berbagai menu di Mixue. Instagram/mixueindonesia

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta -  Gerai es krim Mixue semakin menjamur di mana-mana. Di setiap kota bisa ditemui 3-5 cabang. Mixue mendapat banyak peminat setelah es krim ini viral di media sosial. Selain itu, es krim yang ditawarkan juga enak dan harganya murah. Rasa es krim yang dijual pun ramah di rasa, sehingga banyak orang menjadi ketagihan. 

Cantika mencoba es krim dengan topping strawberry, cincau hitam, dan crumble cone, volume es krimnya penuh satu cup gelas plastik. Teksturnya creamy dan soft, ditambah ada menu kejutan topping yang dipilih oleh Mixue. Salah satu topping yang unik ialah crumble cone, diambil dari cone es krim yang dihancurkan tetapi rasanya tetap renyah. 

Tekstur yang creamy sangat cocok bagi penggemar susu, sebaliknya bagi yang begitu kurang susu ada alternatif menu lainnya seperti fresh-squeezed lemonade atau lemon earl grey tea yang tidak memakai ekstrak, tetapi irisan buah lemon. Rasanya menyegarkan alami. 

Bagaimana sejarah Mixue bisa ada di Indonesia? 

Melansir dari Foodtalks, Zhang Hongchao merupakan pemilik dari Mixue Ice Cream & Tea yang mendirikan bisnisnya pada 1997 di China. Diketahui bahwa modal awal untuk membangun bisnis ini sebesar 4.000 RMB, yang pada tahun itu bernilai sekitar Rp7 juta, di mana untuk saat ini biayanya telah mencapai Rp8 juta. 

Dengan modal yang terbatas, Hongchao pun memanfaatkan barang-barang yang ada, seperti motor, meja putar dan pemotong, nantinya ketiga barang tersebut dirakit agar bisa beroperasi sebagai mesin serut. Ada pun, tiga produk utama yang ditawarkannya adalah es serut, es krim, dan smoothie. Setelah dirasa produk tersebut laris, Hongchao mulai menyediakan teh susu dalam menunya. 

Melalui bisnis ini, Hongchao pun mendapat keuntungan 100 RMB atau sekitar Rp175.000 dalam sehari. Dia pun menyadari, bahwa ini menjadi peluang bisnis, terutama di cuaca panas. Tahun 2007, Hongchao pun mulai membuka tawaran franchise. Di tahun tersebut, belasan cabang baru Mixue dibuka di provinsi Henan. Tahun 2008, Mixue sudah memiliki 180 cabang dan akhirnya terdaftar sebagai perusahaan.

Bisnisnya pun terus berkembang dengan baik. Di tahun 2010 Mixue memilih untuk bekerja sama dengan Zhengzhou Baodao Trading Co., Ltd. untuk mengembangkan franchise di seluruh negeri, yang semakin meningkatkan visibilitas dan pengaruh perusahaannya. Lalu tahun 2012 dan 2014, demi komitmennya menyediakan produk dengan harga terjangkau, Mixue pun secara agresif membangun pusat produksi dan logistik sendiri. Ini dilakukan guna menekan biaya produksi sampai 20 persen.

Tahun 2018 adalah tahun pertama Mixue melebarkan bisnisnya di luar China, yakni Vietnam. 
Sementara, di negara asalnya, China, Mixue Ice Cream & Tea lebih dikenal dengan sebutan Mixue Bingchen atau XBMC yang memiliki lebih dari 10.000 gerai pada 2020 lalu. Di Indonesia sendiri, Mixue telah hadir sejak 2020, di mana Franchise pertamanya berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Kota tersebut dipilih sebagai lokasi pelopor es krim Mixue, sebab dinilai daerah ini dikenal dengan pusat wisata kuliner. 

Kini franchise tersebut meluas hingga ke sejumlah kota besar dengan total mencapai 300 gerai. Adapun, pemegang hak franchise Mixue Indonesia adalah PT Zisheng Pacific Trading. Melansir dari Instagram resmi @mixueindonesia, PT Zisheng Pacific Trading tetap membuka peluang bagi Anda yang berminat membeli franchise tanpa batasan gerai.

Baca: 5 Makanan untuk Atasi Sakit Tenggorokan, dari Sup hingga Es Krim

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika


Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."