Cerita Risa Saraswati Memilih Pemeran di Serial Jurnal Risa, Bentuk Hidung Diperhatikan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Risa Saraswati di momen karpet biru Disney Content Showcase APAC 2022 di Marquee, Marina Bay Sands, Singapura, pada Rabu malam, 30 November 2022. Foto: Dok. Disney

Risa Saraswati di momen karpet biru Disney Content Showcase APAC 2022 di Marquee, Marina Bay Sands, Singapura, pada Rabu malam, 30 November 2022. Foto: Dok. Disney

IKLAN

CANTIKA.COM, Singapura - Penulis dan konten kreator, Risa Saraswati mengungkapkan bahwa ia selalu dilibatkan dalam pemilihan artis-artis cilik yang membintangi Jurnal Risa, serial yang mengangkat kisah nyata Risa dan sepupunya di tahun 90-an. Bersama rumah produksi MD Entertainment, Risa mengaudisi sejumlah artis cilik yang bisa mewakili karakter dan penampilannya. Bentuk hidung pun tak lepas dari pantauan Risa.

"Biasanya MD (rumah produksi) mengajukan dulu (ke saya), 'kayak gini teh (kependekan dari teteh, panggilan kakak perempuan), gimana?'," ucapnya dalam sesi wawancara roundtable di Disney Content Showcase 2022 di Marina Bay Sands, Singapura, pada Kamis, 1 Deember 2022.

"Saya juga kadang-kadang (bilang) ini terlalu mancung buat saya. Karena dulu saya tidak mancung, sekarang juga," lanjutnya sambil tertawa.

Menurut Risa, penampilan artis yang mirip dengan dirinya saat kecil juga bagian dari pendalaman karakter di serial tersebut.

Selain bagikan proses pemilihan artis, Risa juga mengisahkan para artis cilik totalitas dalam memerankan dia dan sepupunya. Demi mendalami peran, mereka aktif dan detail bertanya, bahkan rela mengubah penampilan.

"Anak-anak ini kan impersonate kami. Mereka sangat kritis, nanya, 'dulu teh Risa pakai baju apa', 'dulu rambut teh Risa segimana'. Bahkan yang memerankan Niko sampai mengeriting rambutnya," jelas Risa.

Dalam proses penulisan naskah, Risa menyadari betul bahwa seluruh isi novelnya tidak bisa dipotret dalam film. Maka dari itu, ia menghormati dan mempercayakan proses kreativitas kepada penulis naskah. Meski begitu, Risa

"Saya gak nulis skrip, (cuma) ngedit naskah, nambahin, ngurangin. Saya lebih ke pendalaman karakter," ucapnya.

Poster serial Jurnal Risa yang tayang Disney+ Hotstar pada 2023. Foto: Dok. Disney

Yang Dijanjikan Risa Saraswati di Jurnal Risa

Risa Saraswati optimis Jurnal Risa berbeda dari serial horor lainnya. Karena serial ini berasal dari kisah nyata atau true story keluarga mereka, juga menggambarkan anak indigo di masa kecil. 

"Serial ini tidak cuma horor, tapi petualang anak-anak. Kalau kamu penasaran seperti apa anak indigo di masa kecil bisa dilihat di sini," jelasnya.

"Ini juga disuguhkan untuk teman-teman yang ngefans sama Jurnal Risa. Jurnal Risa, kan, punya segmen banyak banget, tiap personelnya beda-beda, umurnya, beda gaya, karakter. Saya mewakili ibu-ibu. Buat fans kami yang penasaran seperti apa kami menghadapi kemampuan ini, bisa diihat di series ini," tambahnya.

Sinopsis Jurnal Risa

Cerita dari Risa Saraswati, yang masih menjadi bagian dari Danur universe, tentang beberapa sepupu yang melakukan ritual terlarang selama liburan sekolah, hingga mengakibatkan salah satu dari mereka dirasuki oleh roh jahat. Dengan waktu yang hampir habis, para sepupu yang tersisa berlomba untuk menyelamatkan teman mereka sebelum diambil alih oleh dunia arwah selamanya.

Diproduksi oleh Manoj Punjabi bersama Awi Suryadi sebagai sutradara, dua sosok kreatif di balik film box office nomor satu di Indonesia, KKN di Desa Penari, Jurnal Risa dibintangi oleh beberapa aktris dan aktor pendatang baru di Indonesia.     

Penasaran seperti apa Risa Sarasawati kecil dan para sepupunya, tunggu penayangan Jurnal Risa secara eksklusif d Disney+ Hotstar pada 2023.

Baca juga: 5 Serial Indonesia Ini Tayang di Disney+ Hotstar pada Tahun 2023, Genre Horor hingga Action

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."