Dekorasi Halloween Identik dengan Labu, Apa Maknanya?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Lemur ekor cincin makan labu menjelang perayaan Halloween di kebun binatang Pairi Daiza di Brugelette, Belgia, 28 Oktober 2022. REUTERS/Yves Herman

Lemur ekor cincin makan labu menjelang perayaan Halloween di kebun binatang Pairi Daiza di Brugelette, Belgia, 28 Oktober 2022. REUTERS/Yves Herman

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tanggal 31 Oktober, di banyak negara, rutin diperingati sebagai Halloween. Halloween identik dengan dandanan kostum horor dan tradisi berkunjung dari satu rumah ke rumah lainnya yang merujuk pada istilah “trick or treat”.

Hal lainnya yang berkaitan erat dengan Halloween adalah dekorasi buah labu yang dibuat menjadi menyeramkan. Pernahkah terpikirkan mengapa labu bisa menjadi ikon Halloween? 
Kenapa Buah Labu?

Mengutip History, dekorasi buah labu dalam perayaan Halloween disebut Jack O’Lantern. Pembuatan Jack O’Lantern berkaitan dengan mitos di Irlandia tentang seorang bernama Jack.

Jack dikisahkan sebagai sosok yang jahat, egois, dan penipu. Ia melanggar kesepakatan yang telah dibuatnya dengan iblis untuk kepentingannya sendiri. Oleh sebab itu, ketika Jack meninggal, Tuhan tidak mengizinkannya masuk surga.

Sementara itu, Jack tidak diperbolehkan Iblis masuk neraka. Akhirnya, Jack dihukum berkeliaran di bumi untuk selama-lamanya.

Mengutip Britannica, orang Irlandia mulai mengukir wajah iblis dari lobak, bit, atau kentang untuk mencegah arwah Jack dan roh jahat lainnya menganggu masyarakat saat malam Halloween. Ukiran Jack-o-Lantern lalu dimasukkan bongkahan batu bara yang menyala di dalamnya untuk menambah cahaya. Setelah selesai dibuat, Jack O’Lantern biasanya diletakkan di beranda dan jendela.

Labu mulai populer digunakan sebagai Jack O’Lantern ketika imigran Irlandia hijrah ke Amerika Serikat pada sekitar abad ke-19. Hal ini karena labu merupakan buah asli daerah tersebut, mudah ditemukan, dan dinilai lebih mudah untuk diukir.

Selain itu, labu juga memasuki masa panen pada musim gugur yang berdekatan dengan hari Halloween.

Tapi Halloween tahun ini benar-benar berubah mengharu-biru terkait insiden berdarah Halloween Itaewon, Korea Selatan. Perayaan jalanan kawasan Itaewon berubah menjadi tragedi yang menewaskan tak kurang 150 orang.

Baca juga: Tragedi Halloween Itaewon, Dokter Ungkap Bahaya Berdesak-desakan dalam Kerumunan

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

HATTA MUARABAGJA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."