Sembelit: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya Menurut Dokter

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Sembelit

Sembelit

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sembelit atau konstipasi merupakan gangguan buang air besar (BAB), sehingga frekuensi BAB kurang dari hitungan normal. Frekuensi BAB normal adalah setiap hari atau setidaknya tiga kali dalam seminggu.

Konstipasi ini berpotensi membuat sakit perut melilit atau tidak nyaman. Jika disepelekan, bisa menyebabkan penyakit yang lebih serius seperti kanker usus jika dibiarkan terus menerus.

"Jika dibiarkan berlarut-larut maka dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang lebih serius, seperti kanker usus," ungkap dr. Shannia Tritama dalam siaran pers pada Kamis, 22 September 2022.

"Walaupun kedengarannya sepele, namun jangan pernah mengabaikan gangguan sembelit."

Sembelit dapat terjadi karena berbagai sebab, mulai dari makanan yang kurang serat, stres, kurang olahraga, dehidrasi perubahan rutinitas, hingga kondisi kesehatan tertentu yang mengurangi kontraksi pada kolon dan menghambat keinginan untuk buang air besar.

Gejala yang menandai sembelit biasanya adalah frekuensi BAB kurang dari tiga kali dalam seminggu, feses yang terasa keras dan kering, proses BAB yang harus mengejan, dan rasa tidak tuntas walaupun sudah selesai buang air besar.

Untuk mengatasi sembelit, dr Shannia Tritama menganjurkan untuk melakukan perubahan gaya hidup dan memperbanyak konsumsi makanan berserat, seperti buah dan sayur. Pastikan untuk minum air putih yang cukup sebanyak 1,5 sampai 2 liter dalam satu hari. Batasi juga konsumsi minuman dengan kandungan kafein seperti kopi atau teh. Tak lupa, rutin berolahraga dalam seminggu sekitar dua sampai tiga kali.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."