Dampak Gigi Berlubang Dibiarkan, Bisa Busuk dan Mati

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Siswa mengikuti kegiatan sikat gigi massal dalam peringatan Hari Kesehatan Gigi Nasional di SDN Tanjungrejo 5, Mergan, Malang, Jawa Timur, Senin 12 September 2022. Kegiatan yang diadakan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) tersebut serentak diadakan di berbagai kota di Indonesia untuk mengantisipasi penyakit gigi dan mulut terutama radang gusi dan gigi berlubang yang sering dialami oleh anak-anak. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Siswa mengikuti kegiatan sikat gigi massal dalam peringatan Hari Kesehatan Gigi Nasional di SDN Tanjungrejo 5, Mergan, Malang, Jawa Timur, Senin 12 September 2022. Kegiatan yang diadakan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) tersebut serentak diadakan di berbagai kota di Indonesia untuk mengantisipasi penyakit gigi dan mulut terutama radang gusi dan gigi berlubang yang sering dialami oleh anak-anak. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Dokter gigi spesialis konservasi gigi drg. Hanny Ilanda, Sp.KG mengatakan gigi berlubang yang masih belum ditangani dapat menembus dan merusak tulang di sekitar gigi, dan pada akhirnya akan mengganggu saraf gigi. "Apabila masih dibiarkan, gigi akan mati dan membusuk," tutur dia melalui keterangan tertulisnya, Senin 12 September 2022 .

Lebih lanjut, sambung Hanny, bakteri dalam gigi yang sudah membusuk dapat menyebar dan mengakibatkan peradangan pada bagian tubuh yang lain, mulai dari otot jantung, ginjal, hidung, hingga mata, bahkan mengakibatkan peradangan artritis pada sendi.

Penyebaran penyakit dari gigi ke organ tubuh lain ini dapat dijelaskan melalui teori fokal infeksi. Fokal infeksi adalah infeksi kronis di suatu tempat yang memicu penyakit di lokasi lain dalam tubuh.

Lesi-lesi pada mulut yang merupakan fokal infeksi di antaranya adalah gigi dengan infeksi saluran akar abses, kista, granuloma, peradangan, serta infeksi jaringan periodontal (penyangga gigi) yang melibatkan gusi dan tulang alveolar.

Pada gigi-gigi tersebut, perlu dilakukan prosedur berupa perawatan saluran akar guna membersihkan mikroorganisme yang terdapat di dalamnya, ataupun pembersihan karang gigi dan perawatan jaringan penyangga gigi dan gusi.

Kondisi mulut tak bersih menjadi faktor dominan yang menyebabkan gigi berlubang.

"Hal ini menjadi awal timbulnya lubang gigi (karies) yang terbentuk karena adanya sisa-sisa makanan di sekitar gigi dan jaringan pendukung yang terkontaminasi dengan bakteri," kata dia.

Hanny yang yang berpraktik di Dental Specialist Clinic RS Pondok Indah – Puri Indah itu menuturkan
perlahan, sisa makanan yang menumpuk akan membentuk plak dan berubah menjadi asam.

Suasana asam dari sisa makanan inilah yang menyebabkan demineralisasi dari email dan dentin yang ada di permukaan gigi.

Hanny mengatakan, pemeriksaan gigi secara berkala dapat membantu seseorang memiliki gigi yang kuat dan mulut yang sehat, sehingga dapat makanan dengan lebih baik.

Apabila masalah gigi dan mulut yang perlu perawatan dapat ditemukan pada tahap awal, penanganan dapat segera dilakukan sebelum kondisi menjadi semakin parah. "Selain penanganannya lebih mudah, dari segi finansial pun akan menjadi lebih ekonomis," kata dia.

Baca: Konsumsi Makanan Berserat Bantu Kurangi Risiko Gigi Berlubang

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."