Ratu Elizabeth II Meninggal, Pangeran Charles Hingga Kate Middleton Dapat Gelar Baru

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ratu Elizabeth, bersama putranya Pangeran Charles dan Camilla, Duchess of Cornwall, Pangeran William dan Kate Middleton, Duchess of Cambridge, bersama dengan Putri Charlotte, Pangeran George dan Pangeran Louis muncul di balkon Istana Buckingham sebagai bagian dari parade Trooping the Color selama Perayaan Platinum Jubilee atau 70 tahun bertakhta di London, Inggris, 2 Juni 2022. Ratu wafat berselang setahun setelah kematian suaminya, Pangeran Philip. Ian Vogler/Pool via REUTERS/File Photo

Ratu Elizabeth, bersama putranya Pangeran Charles dan Camilla, Duchess of Cornwall, Pangeran William dan Kate Middleton, Duchess of Cambridge, bersama dengan Putri Charlotte, Pangeran George dan Pangeran Louis muncul di balkon Istana Buckingham sebagai bagian dari parade Trooping the Color selama Perayaan Platinum Jubilee atau 70 tahun bertakhta di London, Inggris, 2 Juni 2022. Ratu wafat berselang setahun setelah kematian suaminya, Pangeran Philip. Ian Vogler/Pool via REUTERS/File Photo

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kepergian Ratu Elizabeth II pada 8 September 2022, menandai dimulainya era baru untuk House of Windsor. Saat Pangeran Charles naik takhta dan menjadi raja Inggris Raya dan Persemakmuran, anggota keluarga kerajaan lainnya juga menerima gelar baru.

Seperti dilansir Page Six Kamis 8 September 2022, di antara mereka yang akan menyandang gelar resmi baru termasuk Pangeran William, Kate Middleton dan istri Charles, Camilla Parker Bowles.

1. Pangeran Charles

Pangeran Charles yang memiliki nama lengkap Charles Philip Arthur George bisa memilih menggunakan salah satu dari empat nama itu sebagai nama agungnya, tetapi dia bisa tetap menggunakan Raja Charles III.

Para pendahulunya, seperti Ratu Victoria memilih nama agung Alexandrina Victoria, dan Raja George VI memilih nama George, dari nama lengkapnya Albert Frederick Arthur George. Ketika Elizabeth naik takhta, dia dilaporkan ditanya apa nama agungnya. Dia menjawab,"Saya sendiri, tentu saja," dan dia menjadi Ratu Elizabeth II.

Beberapa pengamat kerajaan berspekulasi Pangeran Charles akan memilih untuk menghapus nama depannya karena ada konotasi negatif di sekitarnya.

Raja Charles I, penguasa yang sangat tidak populer, dan pemerintahannya penuh dengan kontroversi, ditambah beberapa perang saudara. Pemerintahannya berakhir ketika dia dipenggal pada tahun 1649.

Charles II, bagaimanapun, bernasib lebih baik dan dikenal sebagai "Merry Monarch" karena partainya yang bejat. Dia mengakui setidaknya memiliki 12 anak di luar pernikahan dari sejumlah gundik tetapi tidak meninggalkan anak sah untuk menggantikannya.

George VII dikatakan menantang untuk menghormati kakeknya, Raja George VI, dan kakek buyutnya, George V.

2. Pangeran Edward

Usai Pangeran Philip meninggal pada tahun 2021, gelar Duke of Edinburgh diteruskan ke Pangeran Charles. Tetapi sekarang,setelah dia menjadi raja, dia dapat memberikan gelar itu kepada anggota keluarga lainnya. “Gelar bisa dibuat ulang untuk Pangeran Edward. Tapi terserah Charles untuk memutuskan apakah dia ingin menciptakan kembali gelar untuk adik bungsunya," kata penulis "Raising Royalty: 100 Years of Royal Parenting' Carolyn Harris.

Harris mencatat Duke of Edinburgh adalah gelar yang sangat senior.

3. Pangeran William dan Kate Middleton

Pangeran William dan Kate Middleton, yang telah lama memegang gelar Duke dan Duchess of Cambridge mendapatkan beberapa gelar lagi. William dan Kate secara otomatis menjadi Duke dan Duchess of Cornwall setelah kepergian Ratu, yang tercermin dari penggantian nama akun Twitter resmi mereka.

Mereka juga akan menjadi Pangeran dan Putri Wales, gelar yang disandang mendiang ibunda William dan Harry, Putri Diana.

3. Camilla Parker Bowles


Camilla Parker Bowles dari yang semula menyandang gelar Duchess of Cornwall mendapatkan gelar baru yakni Queen Consort. Ketika Parker Bowles menikahi Charles pada 2005, dia secara otomatis menjadi Princess of Wales. Namun, dia tidak pernah menggunakan gelar itu untuk menghormati mendiang istri Charles, Putri Diana.

Oleh karena itu, Camilla dikenal sebagai Duchess of Cornwall sejak pernikahanya dengan Pangeran Charles.

Selama bertahun-tahun, Camilla diperkirakan akan mengambil gelar Princess Consort ketika suaminya naik takhta, tetapi pada Februari 2022, Ratu Elizabeth mengungkapkan Camilla tidak akan mengambil gelar itu. “Ketika, pada waktunya, putra saya Charles menjadi raja, saya tahu Anda akan memberinya dan istrinya Camilla dukungan yang sama seperti yang Anda berikan kepada saya; dan merupakan harapan tulus saya ketika saatnya tiba, Camilla akan dikenal sebagai Queen Consort karena pengabdiannya," kata Ratu Elizabeth.

4. Archie dan Lilibet Mountbatten-Windsor

Meskipun Pangeran Harry dan Meghan Markle bukan lagi bangsawan dan Pangeran Charles naik tahta, tapi anak-anak mereka bisa menjadi Pangeran Archie dan Putri Lilibet.

Menurut pedoman yang ditetapkan dalam Paten Surat tahun 1917 oleh Raja George V yakni anak-anak penguasa, anak-anak dari putra penguasa, dan putra tertua putra Pangeran Wales semuanya akan diberi gelar dengan pangeran dan putri.

Namun, dalam Surat Paten 2012 dari Ratu Elizabeth, dia memastikan semua anak Williams, bukan hanya George akan menerima gelar kerajaan.

Sementara anak-anak Putri Anne, yakni Peter Phillips dan Zara Tindall, di tidak akan termasuk yang mendapat gelar. Sebenarnya putri Sang Ratu itu diberi pilihan untuk memberi mereka gelar, tetapi menolak. Putra bungsu Elizabeth, Pangeran Edward dan istrinya Sophie juga menolak julukan pangeran dan putri untuk anak-anak mereka.

Baca: Alasan Kate Middleton Belum ke Balmoral saat Kesehatan Ratu Elizabeth Mengkhawatirkan

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."