Hanae Mori Meninggal, Desainer Haute Couture Asal Jepang Pertama

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Desainer Jepang Hanae Mori (hanae-mori.com)

Desainer Jepang Hanae Mori (hanae-mori.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Perancang busana asal Jepang Hanae Mori telah meninggal dunia pada 11 Agustus lalu dalam usia 96 tahun di rumahnya di Tokyo menurut keterangan kantornya pada Kamis, 18 Agustus 2022 waktu setempat.

Perintis mode itu, yang dikenal dengan gaya desain motif kupu-kupu, menjadi orang Jepang pertama yang terdaftar sebagai desainer "haute couture" resmi di Paris pada 1977. Karyanya mendapat pengakuan internasional untuk desainnya yang bertema "Timur bertemu Barat".

Mori mempersembahkan koleksinya selama beberapa dekade di Jepang dan luar negeri hingga pensiun pada 2004. "Dia adalah pelopor mode di Jepang. Pada saat industri ini belum mapan, dia membentuk apa artinya bekerja sebagai desainer," kata kurator dan peneliti mode Akiko Fukai kepada Kyodo, dikutip Jumat, 19 Agustus 2022. 

"Menjadi orang Jepang pertama yang terdaftar sebagai desainer haute couture di Paris, puncak tertinggi dunia mode, berarti dia diakui di panggung global. Dia telah meninggalkan jejak yang besar,” imbuh Akiko.

Mori pernah mendesain gaun putih untuk Permaisuri Jepang Masako yang dikenakan selama acara pernikahan dengan Kaisar Naruhito pada 1993. Dia juga membuat kostum untuk ratusan film Jepang pada 1950-an, dan di tahun-tahun berikutnya untuk teater Noh dan Kabuki.

Mori dikenal karena karyanya memadukan kimono tradisional Jepang dan gaun modern. Dia juga mendesain seragam, seperti beberapa edisi untuk pramugari Japan Airlines dan pakaian resmi yang dikenakan oleh tim Jepang selama upacara pembukaan Olimpiade Barcelona 1992.

Setelah membuka studio pertamanya, Hiyoshiya, pada tahun 1951, Mori mengadakan peragaan busana luar negeri pertamanya di New York, Amerika Serikat, pada tahun 1965.

Pada tahun 2002, merek Mori bangkrut dengan utang lebih dari 10 miliar yen. Setelah itu, dia mengabdikan diri untuk merancang pakaian haute couture, sebelum mengadakan peragaan busana terakhirnya di Paris pada tahun 2004. Usai pensiun dari bisnis fesyen, Mori masih membuat kostum untuk opera hingga tahun 2010-an.

Mori menjadi anggota perempuan pertama dari Asosiasi Eksekutif Perusahaan Jepang pada tahun 1986. Dia menerima Medali berpita ungu dari pemerintah Jepang pada tahun 1988, suatu penghargaan yang diberikan kepada orang yang dianggap telah berkontribusi untuk perkembangan akademis dan artistik. Pada 2002, Mori dianugerahi Legion of Honor, sebuah penghargaan paling bergengsi di Prancis.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."