Ridwan Kamil: Eril Niat ke Swiss Mau Belajar, Takdir Ditemukan Oleh Seorang Guru

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Emmeril Khan Mumtadz atau yang akrab disapa Eril merupakan putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang dikabarkan hilang saat berenang di sungai Aare, Bern, Swiss, Kamis siang, 26 Mei 2022, waktu setempat. Eril bersama keluarga pergi ke Swiss mencari perguruan tinggi, untuk melanjutkan pendidikan S2. Instagram

Emmeril Khan Mumtadz atau yang akrab disapa Eril merupakan putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang dikabarkan hilang saat berenang di sungai Aare, Bern, Swiss, Kamis siang, 26 Mei 2022, waktu setempat. Eril bersama keluarga pergi ke Swiss mencari perguruan tinggi, untuk melanjutkan pendidikan S2. Instagram

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan sebuah kebetulan yang tidak disangkanya. Ia tidak menyangka bahwa anaknya, Emmeril Khan Mumtadz yang tadinya datang ke Bern, Swiss untuk belajar, namun jasadnya ditemukan oleh seorang guru. "Eril ke sini niatnya mau belajar, akhirnya takdirnya ditemukan oleh seorang guru pengajar yang baik hati dan sederhana," kata Ridwan Kamil pada 10 Juni 2022.

Emmeril Khan Mumtadz alias Eril terbawa arus di Sungai Aare Swiss pada 26 Mei 2022. Sebelum bermain di sungai itu dengan keluarganya, Eril yang datang juga ditemani sang ibu, Atalia Praratya dan adiknya, Camillia Laetitia Azzahra atau Zara berniat untuk mencari kampus S2 setelah lulus dari S1 Fakultas teknik Mesin dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung. Saat kejadian, Ridwan Kamil berada di Inggris dalam kegiatan pemerintahan di luar negeri bersama delegasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Ridwan Kamil memperkenalkan sosok guru yang berhasil menemukan jasad Eril. Wanita itu adalah seorang guru bernama Mrs Geraldine Beldi. "MRS. GERALDINE BELDI namanya. Seorang guru SD yang menemukan jenazah Eril di Sungai Aare, saat ia sedang berjalan pagi menuju tempatnya mengajar," tulis Ridwan Kamil di Instagra pada 10 Juni 2022.

Ridwan Kamil berfoto dengan orang yang menemukan Eril, Mrs Geraldine Beldi/Instagram-@ridwankamil

Ia mengatakan Geraldine Beldi langsung menelpon polisi setempat sehingga jenazah Eril ditemukan. "Ia langsung menelpon polisi dan akhirnya jenazah Eril bisa ditemukan dan diselamatkan dengan baik," kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil yang saat ini masih berada di Bern meminta timnya untuk mencari guru itu. "Saya berkewajiban menghaturkan terima kasih, sebelum pulang ke tanah air,” katanya.

Dengan sabar Ridwan Kamil pun menunggu Geraldine Beldi selesai mengajar. Setelah bertemu, suami Atalia Praratya ini pun menghaturkan terima kasih.

Geraldine Beldi rupanya mengikuti perkembangan berita soal hilangnya Eril di Sungai Aare. "Kami warga Kota Bern, tahu semua tentang berita Eril," kata Ridwan Kamil mengutip perkataan Geraldine.

Karena berita yang sudah meluas itu, setiap berjalan pagi, ia selalu melihat ke arah Sungai Aare. "'Dan ternyata saya yang menemukannya. Turut berduka cita ya Pak'. Kira-kira begitu perbincangannya," kata Ridwan Kamil.

jenazah Eril ditemukan utuh di Bendungan Engehalde, Bern, Swiss setelah 14 hari hilang di Sungai Aare pada 26 Mei 2022. Ridwan mengungkap penyebab jenazah anaknya yang bernama lengkap Emmeril Kahn Mumtadz itu dalam kondisi baik. "Penjelasan ilmiah kenapa jasadnya utuh: Sungai Aare yang sedingin kulkas dan minim fauna, membuat jasadnya terjaga setengah membeku, sehingga tetap utuh lengkap walau berada di dasar sungai selama 14 hari,” kata Ridwan Kamil dalam unggahannya sebelumnya.

Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, juga mengemukakan bahwa wajah Eril terlihat rapih dengan menengok ke kanan dan wangi seperti aroma daun eucalyptus. Oleh karena itu, dirinya dan keluarga sangat bersyukur. “Saya bersaksi, jasad Eril wangi seperti wangi daun eucalyptus. Sungguh mukjizat kecil yang sangat kami syukuri,” kata Ridwan Kamil.

Baca: Guru yang Temukan Jasad Anak Ridwan Kamil: Kami Semua Tahu Tentang Eril

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."