4 Produk Skincare untuk Lindungi Kulit Wajah di Musim Panas

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita memakai tabir surya. Freepik.com/Lookestudio

Ilustrasi wanita memakai tabir surya. Freepik.com/Lookestudio

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Cuaca musim panas berarti kulit Anda semakin terpapar sinar ultraviolet (UV) dan Anda lebih banyak berkeringat. Dan tergantung di mana Anda berada, Anda mungkin juga mengalami peningkatan kelembapan. Semua faktor ini memengaruhi kulit kita dan bagaimana kita harus merawatnya melalu produk perawatan kulit atau skincare. Marisa Garshick, MD, dokter kulit bersertifikat di New York, mengatakan bahwa pentingnya untuk meningkatkan perlindungan.

"Selama bulan-bulan musim panas ketika orang menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan dan keluar lebih awal, penting untuk tetap konsisten melindungi," kata Dr. Garsick dikutip dari Well and Good.

Itu berarti cukup melindungi kulit Anda dari sinar UV dan tekanan lingkungan, menjaga kulit Anda terhidrasi tanpa berlebihan, dan pengelupasan secara teratur untuk mencegah penumpukan.

Untuk melakukan itu, ada empat skincare yang harus ada dalam rutinitas kulit wajah.  

1. Tabir Surya

"Tabir surya harus menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari Anda, bahkan di musim lain, tetapi tentu saja, itu lebih penting di musim panas," kata Dr. Garsick.

“Pastikan itu bagian dari rutinitas pagi Anda, seperti menyikat gigi, agar tidak lupa. Ini penting bahkan di hari mendung, meski Anda tidak terpapar sinar matahari, tetap aplikasikan tabir surya. Sebab sinar UV tetap bisa menembus menembus kulit dan tentu saja dapat berdampak pada kulit wajah Anda."

2. Vitamin C

"Selain tabir surya, jika Anda belum melakukannya, adalah ide yang baik untuk memasukkan beberapa jenis antioksidan, seperti vitamin C," ujar Dr. Garsick. "Saya selalu mengatakan vitamin C dan tabir surya bekerja dengan baik untuk memberikan perlindungan maksimal bagi kulit Anda. Vitamin C membantu memperbaiki dan melindungi dari apa yang dikenal sebagai kerusakan akibat radikal bebas."

Vitamin C juga bagus untuk mengatasi hiperpigmentasi. "Vitamin C juga diduga memiliki manfaat mencerahkan," ungkap Dr. Garsick.

"Selama bulan-bulan musim panas, orang sering khawatir tentang munculnya bintik-bintik coklat dan bintik-bintik matahari dan perubahan warna, jadi menggunakan vitamin C sebagai bagian dari rutinitas pagi Anda dapat menjadi cara yang membantu untuk mencegahnya atau memperbaiki penampilan itu juga."

3. Asam Hialuronat

"Hanya karena ini musim panas bukan berarti pelembap tidak boleh digunakan. Banyak orang akan tetap mendapat manfaat dan semua orang benar-benar harus tetap menggunakannya bahkan jika Anda memiliki kulit berminyak, jadi bahan pelembab tetap penting," jelas Dr. Garsick.

Menghidrasi kulit Anda juga penting, jadi hal-hal seperti asam hialuronat, humektan yang membantu menarik kelembapan, bisa menjadi penting bagi banyak orang. Ini memberi mereka cahaya berembun yang disukai semua orang selama musim panas."

Menjaga hidrasi kulit Anda sangat penting jika Anda menggunakan exfoliant dan retinoid. "Orang sering berpikir bahwa di bulan-bulan musim panas, karena bahan-bahan seperti exfoliant dan retinoid dapat membuat Anda sedikit lebih sensitif terhadap matahari, mereka harus berhenti menggunakannya, tetapi saya akan mengatakan bahwa mereka boleh terus menggunakannya," kata dr. Garsick.

4. AHA

"Untuk mendapatkan cahaya musim panas, pengelupasan kulit bisa menjadi cara yang sangat membantu untuk menghilangkan kulit kusam yang menumpuk dari bulan-bulan musim dingin," kata Dr. Garsick.

Berhati-hatilah untuk tidak melakukannya terlalu sering—maksimal seminggu sekali atau dua kali seminggu. Untuk eksfoliasi, Dr. Garshick merekomendasikan penggunaan asam alfa-hidroksi seperti asam laktat atau asam salisilat.

Baca juga: 4 Bahan Skincare yang Wajib Dihindari Kulit Berminyak

WELL AND GOOD

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."