Duolingo Catat Orang Belajar Bahasa Asing Jam 5 Pagi Meningkat 3 Kali Lipat

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi belajar. Dok. Zenius

Ilustrasi belajar. Dok. Zenius

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Seorang pekerja di salah satu lembaga pendidikan terkemuka mulai belajar bahasa Inggris di bulan Ramadan ini, Mohamad Ramlan, menceritakan pengalamannya belajar bahasa asing menggunakan duolinggo. “Saya telah menggunakan Duolingo selama 2 minggu terakhir, direkomendasikan oleh kantor saya, untuk menyegarkan pengetahuan saya tentang bahasa Inggris dan untuk meningkatkan keterampilan saya. Ternyata waktu 2 minggu belajar bahasa Inggris bersama Duolingo sangat menyenangkan karena dikombinasikan dengan animasi yang lucu dan ragam pertanyaan dalam bentuk kuis. Saya senang bisa menemukan Duolingo,” katanya dalam keterangan pers yang diterima Cantika pada 18 April 2022.

Sama seperti Ramlan, banyak umat Islam Indonesia yang memanfaatkan Ramadan untuk melakukan aktivitas yang bermakna agar tetap produktif. Selain melaksanakan salat, membaca Al-Quran, mengamalkan salat Sunnah, menyiapkan makanan untuk orang-orang terkasih, dan terlibat dalam kegiatan amal, banyak pula orang yang menggunakan momen Ramadan ini untuk mengembangkan diri, salah satunya dengan mempelajari bahasa asing.

Menurut Duolingo, pengguna aktif harian meningkat 61 persen sejak awal Ramadhan hingga 10 April, dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021. Selain itu, pengguna juga memanfaatkan waktu luang mereka dengan baik pada saat sahur dan jam makan siang untuk belajar.

Data tersebut juga mengungkapkan bahwa jumlah pengguna Indonesia yang belajar pada jam 5 pagi telah meningkat hampir tiga kali lipat selama Ramadhan hingga 10 April dibandingkan pada Maret 2022. Rata-rata waktu yang dihabiskan oleh pengguna dalam mempelajari bahasa melalui aplikasi Duolingo tetap 19,5 menit, lebih tinggi daripada di negara Asia Tenggara lainnya seperti Thailand, Vietnam, dan Filipina. Di antara 41 bahasa yang ditawarkan oleh Duolingo, ada beberapa bahasa paling populer yang tumbuh di antara pengguna baru di bulan Ramadhan ini, yakni bahasa Inggris, Korea, dan Jepang.

“Saya belajar bahasa Korea karena saya mencintai K-Pop. Di sekolah tidak diajarkan mata pelajaran bahasa Korea dan apabila saya ingin belajar di pusat pembelajaran akan membutuhkan banyak biaya, sehingga saya memilih Duolingo untuk membantu saya untuk belajar bahasa asing, khususnya Korea,” kata Nisrina Kufiana, siswa SMA.

Duolingo menerapkan pendekatan unik untuk membantu pengguna mempelajari bahasa baru. Pendekatan ini menawarkan pelajaran sederhana dalam sesi-sesi kecil (bite-sized) yang lebih terasa seperti permainan daripada buku teks. Hal ini membuat belajar jauh lebih menyenangkan dan mencakup berbagai topik mulai dari keluarga dan karier hingga hobi dan makanan.

Duolingo bertujuan untuk menciptakan pengalaman belajar yang ringan namun berbobot bagi penggunanya. Sehingga pengguna bisa memanfaatkan waktu istirahat mereka selama 5 menit hingga 10 menit atau sebelum periode buka puasa untuk belajar. Dalam pelajaran bahasa Inggris yang disesuaikan untuk penutur bahasa Indonesia, terdapat kalimat-kalimat unik seperti, "Kami tidak akan menunggu ratu," atau, yang sangat relevan dengan Indonesia, "Saya bukan dari Sabang; saya dari Merauke".

Liyanti Widji yang telah belajar bahasa Jepang selama bulan Ramadan ini, merasa aplikasi ini memperkaya kosakata bahasa Jepangnya. “Saya suka menonton anime dan membaca manga sejak saya masih kecil. Duolingo membantu saya memahami hiragana dan katakana, dan menurut saya menonton anime adalah cara yang baik untuk melatih bahasa Jepang.”

Belajar bahasa asing merupakan perjalanan yang panjang tetapi juga bisa menjadi perjalanan yang menyenangkan. Bagaimana seseorang bisa menjalani proses belajar dengan menyenangkan selama Ramadan ini? “Saya belajar di aplikasi dengan memanfaatkan waktu luang antara setelah sahur dan subuh selama Ramadhan. Ini adalah waktu terbaik bagi saya untuk memulai hari dengan kegiatan yang bermakna,” kata Ramlan.

Di era globalisasi saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa belajar bahasa internasional sangat diperlukan dalam menghadapi tantangan. Menurut EF English Proficiency Index 2021, Indonesia menempati peringkat ke-80 diantara semua negara. Tetapi generasi muda Indonesia berusaha mengejar ketertinggalan ini dengan meningkatkan kompetensi diri dan membuka peluang baru dalam karir dan kehidupan sosial.

Dahulu, belajar bahasa asing merupakan hak istimewa bagi sebagian kecil masyarakat Indonesia, terutama di kota-kota besar. Sekarang perusahaan edtech telah mendemokratisasi pembelajaran bagi siapa saja hanya dalam genggaman tangan , kapan saja dan di mana saja. Duolingo menawarkan semua kursusnya secara gratis, dengan misi untuk memberikan akses pendidikan secara universal bagi semua orang di dunia.

Ramadhan menawarkan waktu untuk tumbuh menjadi lebih baik dan fokus tidak hanya dari sisi aspek spiritual, tetapi juga saat yang tepat untuk mencapai kesuksesan dalam pengembangan pribadi yang efektif. Dengan memilih aktivitas yang bermakna dalam pengembangan diri, seperti belajar bahasa baru, hal ini dapat membantu kita mencapai tujuan dari pertumbuhan pribadi kita.

Baca: Amanda Manopo Ajak Masyarakat Terus Kembangkan Diri dengan Belajar Bahasa Asing

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."