5 Alasan Suami Enggan Bercinta, Stres dan Hasrat Seksual Berkurang

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi pasangan. Freepik.com/Rawpixel.com

Ilustrasi pasangan. Freepik.com/Rawpixel.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kadang Anda merasa kebingungan saat suami Anda kehilangan minat untuk bercinta. Tak sedikit juga yang berpikir suami tidak tertarik lagi, tidak bahagia atau bahkan menduga suami berselingkuh. Menurut terapis pasangan Cynthia Pizzuli hal ini tidak terlepas dari anggapan masyarakat bahwa tidak normal jika seorang pria tidak menginginkan seks, dan membuat para wanita berpikir menjadi penyebabnya.

Padahal kenyataannya, sangat normal keintiman seksual bisa berubah selama hubungan terutama hubungan jangka panjang. Namun, jika Anda melihat suami atau pasangan Anda lebih sering menghindari seks dan akibatnya berdampak negatif pada Anda, itulah saatnya untuk melakukan percakapan yang terbuka dan jujur tentang hal itu.

“Kurangnya keintiman seksual adalah masalah terkait pasangan, bukan masalah individu,” kata Pizzulli, seperti dilansir dari laman Prevention. Dia mendorong wanita untuk tidak mempersonalisasikannya, melainkan, berusaha untuk membahasnya sebagai tim. Sebelum Anda mengambil kesimpulan apa pun tentang mengapa segala sesuatunya berubah, berikut adalah lima alasan umum mengapa suami Anda mungkin kehilangan minat pada seks—dan apa yang dapat Anda lakukan untuk menciptakan kembali suasana romantis.

Berikut lima alasan suami enggan bercinta:

1. Prioritas telah bergeser

Aktivitas sehari-hari yang sibuk sehingga seks pun terlupakan. Terutama jika Anda memiliki anak, mungkin tidak terpikirkan olehnya untuk pulang kerja dan langsung memulai hubungan seks. Kuncinya di sini adalah menormalkan fakta bahwa prioritas Anda pasti akan berubah sepanjang hidup Anda. "Ini bukan sesuatu yang buruk bagi hubungan Anda," kata Pizzulli. “Frekuensi seks dan prioritas seks berubah dan surut dan mengalir melalui siklus hidup untuk pria dan wanita.”

Tetap penting untuk memprioritaskan keintiman seksual dalam pernikahan Anda, terutama jika Anda bekerja dengan jadwal sibuk. Langkah pertama? Mulailah merencanakan seks ke dalam minggu Anda. Misalnya tetapkan hari untuk berhubungan seks malam, dan patuhi itu—sebaiknya selama waktu tanpa anak-anak di rumah untuk menghindari kemungkinan gangguan.

2. Kondisi medis

Sama seperti perempuan, seiring bertambahnya usia pria, risiko mereka terhadap kondisi kesehatan tertentu meningkat—termasuk disfungsi ereksi (DE) dan kanker prostat, yang keduanya dapat berdampak serius pada kehidupan seks Anda. Dan ketika menyangkut kanker prostat, pembedahan mungkin menjadi persyaratan, yang dapat mengakibatkan pergeseran definisi Anda tentang seks.

“Hal pertama yang harus kita pahami adalah bahwa seks bukan hanya seks penetrasi,” kata Pizzulli. “Seks bukan hanya sekedar berhubungan intim. Seks adalah banyak hal, dan itu adalah apa pun yang dimaksudkan untuk gairah seseorang. Jadi ya, Anda harus menyesuaikan banyak hal, tetapi keintiman datang dalam berbagai bentuk.”

Jadi, ketika pasangan Anda mendapat diagnosis yang dapat memengaruhi kehidupan seks Anda, pastikan mereka mendapatkan perhatian medis yang mereka butuhkan dan memberikan dukungan. Setelah masalah medis teratasi, Anda dapat mulai menemukan cara baru untuk bersenang-senang dengan bereksperimen sendiri atau bertemu dengan terapis pasangan untuk membantu menemukan metode baru untuk kesenangan.

3. Hubungan berubah menjadi platonis

Jika Anda telah menjalin hubungan selama 30, 20, 10, atau bahkan 5 tahun, hal-hal bisa mulai menjadi akrab. Anda sudah masuk ke rutinitas pada saat ini, dan kenyamanan itu (yang bagus dalam beberapa hal) jelas tidak bagus untuk kehidupan seks Anda. "Keakraban menciptakan platonis dalam hubungan," kata Pizzulli.

Saat segala sesuatunya terasa mandek, menghabiskan lebih banyak waktu bersama dapat membantu menghidupkan kembali keintiman. Psikolog Brandy Engler merekomendasikan untuk membuat waktu setiap hari yang benar-benar bebas teknologi (yang sering kali dapat mengalihkan perhatian Anda dari seks untuk Anda dan pasangan).

4. Stres

Selama hubungan apa pun, akan ada saat-saat yang secara signifikan lebih membuat stres daripada yang lain. Dua penyebab besar stres itu? Pekerjaan dan uang. Sudah umum bagi pasangan untuk berdebat tentang uang atau keamanan pekerjaan, tetapi argumen kecil itu dapat bertambah seiring waktu hingga akhirnya memengaruhi keinginan berhubungan seks.

Ginekolog Alyssa Dweck mengatakan satu-satunya cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menghadapinya secara langsung. “Jika itu menyusahkan, hadapi dan atasi secara langsung, terutama jika itu bukan hanya masalah sementara,” kata Dr. Dweck.

5. Hasrat seksual berkurang

Sangat normal jika hasrat seksual pria berkurang seiring waktu. Biasanya karena berbagai faktor seperti kesehatan mental atau penurunan kadar testosteron dari faktor lingkungan. Kuncinya di sini adalah menemukan cara baru untuk menciptakan pengalaman seksual dengan pasangan Anda.

Pada akhirnya, hampir setiap alasan di balik hilangnya minat pada seks oleh pasangan Anda dapat diatasi. Bukan menghindari atau menunda menghadapinya. Tetapi yang penting adalah benar-benar melakukan pengamatan.

Baca: 4 Tips Bercinta di Pagi Hari, Mencium Titik Sensitif Selain Bibir

YUNIA PRATIWI | PREVENTION

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."