Jumlah Pengusaha Perempuan Meningkat 2,5 Kali pada 2021 di Tokopedia

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Co founder Noesa, Annisa Hendrato/Tokopedia

Co founder Noesa, Annisa Hendrato/Tokopedia

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Menyambut Hari Perempuan Sedunia 8 Maret, Tokopedia mencatat jumlah perempuan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Tokopedia meningkat 2,5 kali lipat di 2021 dibandingkan 2020. “Tokopedia juga melihat beberapa kota di Indonesia mengalami peningkatan paling tinggi dalam hal jumlah pengusaha perempuan selama 2021. Ada Pekanbaru, Palembang, Pekalongan, Denpasar dan Balikpapan,” ujar Head of Product (Campaign) Tokopedia, Helena dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 8 Maret 2022.

Hal ini didorong oleh banyak inisiatif Tokopedia bersama pegiat usaha lokal, termasuk perempuan pegiat UMKM. Mulai dari Tokopedia Beauty Awards 2021, Women in Style serta inisiatif Hyperlocal dan turunannya seperti Tokopedia Nyam!, Festival Fashion Lokal Jawa Barat dan masih banyak lagi.

Co Founder Studio Dapur Mega Puspita/Tokopedia

Studio Dapur adalah contoh UMKM Bandung dengan omzet puluhan juta di Tokopedia, besutan pengusaha perempuan, Mega Puspita dan beberapa rekannya. Mereka memberdayakan pengrajin anyaman bambu dengan berbagai latar belakang di desa Padakembang, Singaparna, Jawa Barat. “Para pengrajin ini memproduksi produk anyaman bambu ramah lingkungan, seperti tudung saji, baki, alas gelas dan piring, keranjang dan lain-lain. Kami juga rutin mengedukasi para pengrajin bambu dan warga setempat terkait pembuatan kerajinan bambu berkualitas agar bisa dijadikan mata pencarian warga sekaligus menjaga kelestarian desa,” kata Mega.

Noesa merupakan contoh UMKM lainnya yang juga digawangi oleh pengusaha perempuan dan memberdayakan pengrajin lokal. Annisa Hendrato dan Cendy Mirnaz menggandeng komunitas perempuan penenun dan penjahit di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menghasilkan produk tenun ikat Flores dalam bentuk dompet, gelang, tali kamera dan masih banyak lagi. “Selama pandemi, Tokopedia menyumbang lebih dari 60 persen terhadap penjualan keseluruhan Noesa. Ini turut menjaga produktivitas perempuan pengrajin di NTT. Produk kami pun jadi bisa diakses oleh masyarakat dari Sabang hingga Merauke,” kata Annisa.

Ada banyak upaya yang bisa dilakukan untuk mengasah keterampilan para pengusaha perempuan Indonesia. Salah satu hal yang dilakukan Tokopedia adalah dengan Tokopedia Bersama (Beraksi untuk Sesama) - yang mengusung pemberdayaan perempuan sebagai salah satu pilarnya - dan Tokopedia Academy.

Tokopedia Bersama menghadirkan program Tokopedia Migrant-CARE yang membantu pengusaha perempuan purna migran menciptakan peluang bisnis online. Ada juga program Edukasi dan Mentoring E-commerce bersama Asosiasi Perempuan Pengusaha Usaha Kecil (ASPPUK) untuk menyediakan pelatihan bagi perempuan pegiat UMKM.

Di sisi lain, Tokopedia Academy konsisten mendorong kemajuan talenta digital perempuan, salah satunya melalui konferensi teknologi tahunan START Women in Tech. Konferensi ini melibatkan banyak perempuan ahli teknologi sebagai pembicara.

Baca: Wakil Ketua Kadin Nita Yudi Bagi 5 Tips Perempuan Sukses Bisnis

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."