Beda Paris Fashion Week dan Paris Fashion Show yang Ramai di Media Sosial

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Kolaborasi brand lokal Its3Second dan Danjyo Hyoji/Foto: Instagram/ Its3Second

Kolaborasi brand lokal Its3Second dan Danjyo Hyoji/Foto: Instagram/ Its3Second

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam press briefing kemarin, 7 Maret 2022 dikutip dari kanal YouTube Kemenparekraf mengatakan bahwa untuk semua produk-produk kreatif lokal yang ingin go global, Kemenparekraf akan selalu mendukung.

Di media sosial sedang ramai membahas sejumlah brand lokal yang ikut fashion week 2022 dianggap tidak real dan bukan bagaian dari fashion week yang resmi. Di twitter, bahkan tagar fashionweek2022 menjadi trending topic dan dicuit sebanyak lebih dari 40.000 kali.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam press briefing kemarin, 7 Maret 2022 dikutip dari channel youtube Kemenparekraf, mengatakan bahwa untuk semua produk-produk kreatif lokal yang ingin go global, Kemenparekraf akan selalu mendukung.

"Produk ekonomi kreatif yang mau mendunia atau go global, kami fasilitasi. Kami memiliki tugas dan fungsi untuk membuka ruang dan peluang agar semakin banyak pemenang pascapandemi ini," kata Sandiaga Uno. Sandiaga Uno juga mengatakan bahwa produk Indonesia itu diminati di pasar dunia. Termasuk produk fashion yang banyak diminati di Eropa, terutama di Paris Fashion Week.

Dia melanjutkan, Kemenparekraf kemudian melihat bahwa banyak produk ekraf asli Indonesia yang membuka lebih dari 20 juta lapangan kerja hadir di sana. "Ini bagian, tatanan, dari persiapan ekonomi baru paska-pandemi. Pada intinya, semua produk Indonesia kami dukung agar membangkitkan semangat segera pulih dan membuka peluang pasar global," tutur Sandiaga Uno.

Sementara itu, Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) memberikan klarifikasi soal klaim brand lokal Indonesia ikut Paris Fashion Week 2022. Ketua Bakominfo DPP Gekrafs Riefian Fajarsyah atau yang dikenal sebagai Ifan Seventeen menjelaskan mengenai brand Indonesia yang terbang ke Paris.

Menurutnya, brand lokal tersebut tampil pada Acara Gekrafs Paris Fashion Show, yang digelar (during/at) selama jadwal Paris Fashion Week 2022. "Nah permasalahannya kenapa banyak banget brand-brand Indonesia yang tidak berkaitan dengan fashion pun bisa berangkat ke sana? Apakah tidak melalui kurasi?" kata Ifan dalam video yang diunggah di akun Instagramnya pada Selasa, 8 Maret 2022.

Ia mengatakan bahwa tidak ada yang salah dengan acara yang digelar oleh Gekrafs. Sebabnya di sekitar jadwal Paris Fashion Week, banyak digelar acara fashion show.

"Jadi sebenarnya desainer dan juga brand yang tampil di Paris Fashion Week yang diselenggarakan oleh FHCM banyak persyaratan dan juga kurasi. Karena banyaknya para antusias dan para pecinta fashion dari seluruh penjuru dunia yang berangkat ke Paris untuk menonton, maka di sekitaran Paris Fashion Week dari Fédération de la Haute Couture et de la Mode (FHCM) itu banyak banget event-event fashion show juga," jelasnya.

Sehingga pada faktanya, brand lokal Indonesia yang ikut acara Gekrafs tidak masuk ke dalam PFW 2022. "Namun memang bukan di event Paris Fashion Week dari FHCM, that's why we name it Gekrafs Paris Fashion Show during Paris Fashion Week, dan itu sudah kita terapkan dan kita katakan dan sudah menjadi SOP kepada brand-brand dan desainer yang ikut melalui Gekrafs," kata Ifan.

Ketua Bakominfo DPP Gekrafs itu mengatakan bahwa petugas dari brand Indonesia yang berangkat ke Paris salah dalam menyampaikan informasi mengenai keikutsertaannya dalam PFW 2022.

Acara tersebut merupakan off schedule dari Paris Fashion Week, sebab untuk on schedule hanya didedikasikan untuk local brand Paris, sementara brand di luar Paris wajib membuat pagelaran sendiri dengan standar yang berlaku di Paris Fashion Week.

Baca: Gaya Baby Bump Rihanna dalam Balutan Jumpsuit di Paris Fashion Week

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."