Orang dengan Kondisi Ini Lebih Baik Suntik Vitamin ketimbang Suplemen Oral

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
ilustrasi suntik vitamin (pixabay.com)

ilustrasi suntik vitamin (pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Vitamin bisa didapatkan melalui asupan seperti buah dan sayur. Sebagai tambahan bisa juga mendapatkan dari suntik vitamin ataupun oral. Di antara dua pilihan tersebut, manakah yang lebih efektif untuk diserap tubuh?

Medical Senior Manager Kalbe, dr. Esther Kristiningrum mengatakan bahwa pada dasarnya mengonsumsi buah dan sayur dalam porsi yang cukup dan pengolahan yang tepat, sudah mampu memenuhi kebutuhan vitamin.

Akan tetapi, cara memasak dan mencuci sayuran yang tidak tepat dapat menghilangkan vitamin dan mineral dari makanan tersebut.

"Misalnya sayuran dicuci atau dimasak terlalu lama, vitaminnya bisa hilang. Maka kita perlu mendapatkan asupan tambahan dari vitamin, bisa dari suplemen oral atau suntikan," ujar dr. Esther dalam siaran resminya dikutip Senin, 28 Februari 2022.

dr. Esther menjelaskan bahwa terdapat dua jenis vitamin, yakni yang larut lemak dan vitamin larut air. Vitamin larut lemak berupa vitamin A, D, E, dan K. Sedangkan, yang larut air ialah vitamin B dan C.

Vitamin larut air tidak disimpan di dalam tubuh, melainkan akan dibuang melalui ginjal. Oleh karena itu, vitamin ini harus dikonsumsi setiap hari.

Suntik vitamin tidak menimbulkan efek samping apabila dilakukan dengan dosis yang sesuai dengan anjuran dokter. Hal tersebut sama ketika mengonsumsi suplemen oral maupun ramuan herbal. Sebab, kebutuhan vitamin setiap orang berbeda-beda.

"Apa pun yang oral atau injeksi, jika dosisnya berlebihan itu tidak baik. Maka harus sesuai dengan kebutuhan dan anjuran yang direkomendasikan. Disertai dengan minum air mineral yang cukup, supaya vitamin-vitamin yang larut air itu bisa dikeluarkan melalui ginjal dengan lancar," kata dr. Esther.

"Jika diperlukan efek vitamin yang cepat seperti booster, sedang sakit, atau sudah terbukti mengalami kekurangan vitamin (defisiensi vitamin), ada kontraindikasi pada tubuh, atau memiliki gangguan penyerapan makanan, maka vitamin bisa diberikan secara injeksi," sambungnya.

Yang perlu diperhatikan adalah suntik vitamin tidak boleh dilakukan sendiri, melainkan membutuhkan bantuan tenaga kesehatan yang sudah bersertifikasi. Untuk pasien penyakit ginjal, gangguan jantung, atau sedang hamil, sangat perlu melakukan konsultasi dokter terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan.

Baca juga: Ragu Ingin Suntik Vitamin C dan Vaksin COVID-19 Bersamaan, Ini Kata Dokter

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."