Ragu Ingin Suntik Vitamin C dan Vaksin COVID-19 Bersamaan, Ini kata Dokter

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
ilustrasi suntik vitamin (pixabay.com)

ilustrasi suntik vitamin (pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Banyak hal yang dilakukan masyarakat untuk meningkatkan imun mereka. Salah satunya adalah dengan mengkonsumsi vitamin C. Lantas, amankah jika suntik dilakukan berbarengan dengan vaksin COVID-19?

Dokter konsultan Tropik Infeksi RSCM Robert Sinto mengatakan cukup aman melakukan suntik vitamin C dan vaksin COVID-19 di hari yang sama. Sebab, komposisi kedua suntikan tersebut berbeda. "Tidak ada batasan karena dua-duanya tidak berinteraksi jadi bisa diberikan. Misalnya, pagi divaksin dan sorenya disuntik vitamin C, tidak apa-apa," ujar Robert dalam webinar "Suntik Sehat", Jumat 18 Juni 2021.

Akan tetapi, Robert menyarankan sebaiknya memang tidak dilakukan secara berbarengan kecuali memang sangat mendesak. Robert mengatakan penyuntikan di waktu yang bersamaan akan mempersulit untuk melihat beda efek samping dari vaksin atau vitamin. "Nanti kita tidak bisa mengamati efek samping yang muncul, apakah ini misalnya demam karena efek samping akibat vaksin atau vitamin," kata Robert.

"Konsekuensi ini akan berpengaruh pada pengulangan berikutnya. Nanti 'kan akan rancu efeknya, jadi kalau memang tidak perlu segera, kita bisa memberikan jeda dalam hitungan hari meski tidak ada kontraindikasi," kata Robert.

Sementara itu, apt. Eric Antonius, M.M. (Direct to Consumer (DTC) Brand Manager Kalbe Farma mengatakan suntik vitamin bisa dilakukan sebulan sekali dan dibantu dengan penggunaan suplemen multivitamin untuk kebutuhan harian. "Penggunaan multivitamin itu kan pada dasarnya untuk memenuhi kebutuhan harian, kalo dari pengalaman saya pribadi melakukan suntik sehat itu sebulan sekali. Jadi untuk memastikan kondisi tubuh tetap fit karena produktivitas harus tetap dijaga," kata Eric.

Untuk dosis yang tepat, setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda. Hal ini didasarkan pada usia, jenis kelamin dan riwayat kesehatan. "Tiap individu punya kebutuhan yang beda-beda. Kalau dalam angka kebutuhan manusia itu kan berdasarkan penyakitnya atau tubuhnya seperti apa," ujar Robert.

Baca: Selain Vitamin C, Ini Makanan dan Minuman yang Bikin Cepat Sembuh dari Sakit

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."