Wignyo Rahadi Bawa Pesan Suku Osing dalam Koleksi Batik Kultural Banyuwangi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Koleksi batik kultural Banyuwangi karya Designer Wignyo di Jakarta Fashion Trend 2022/Foto: Doc. IFC

Koleksi batik kultural Banyuwangi karya Designer Wignyo di Jakarta Fashion Trend 2022/Foto: Doc. IFC

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta -  FashionArt diangkat sebagai tema dalam perhelatan Jakarta Fashion Trend 2022 yang diselenggarakan oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) Jakarta Chapter. Batik sebagai fashion kultural merupakan suatu karya seni yang memiliki nilai filosofi dan histori yang tinggi. Demikian pula dengan batik Banyuwangi yang dibuat oleh masyarakat Osing, suku asli Banyuwangi, Jawa Timur.

Membatik merupakan seni menggambar dengan menggunakan canting dan malam di atas kain. Kegiatan membatik dalam masyarakat Osing telah menjadi suatu tradisi yang secara turun-temurun dapat dipertahankan keberlangsungannya sampai saat ini.

Dalam rangka pengembangan ekonomi syariah nasional melalui produk fashion halal di Banyuwangi dan mendukung program gerakan nasional Bangga Pakai Produk Lokal, Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Jember mendukung fashion designer Wignyo Rahadi dalam perhelatan Jakarta Fashion Trend 2022 yang diselenggarakan oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) Jakarta Chapter pada tanggal 9 Februari 2022 di Soehana Hall, The Energy Building, Jakarta.

Designer Wignyo mengangkat wastra batik Banyuwangi yang merupakan representasi dari perpaduan fashion dan art. Batik telah menjadi ikon budaya Indonesia, terlebih sejak UNESCO menetapkan batik sebagai Warisan Budaya pada tahun 2009. Banyak daerah di Indonesia yang memiliki kerajinan batik, masing-masing memiliki cirinya tersendiri, termasuk dengan Banyuwangi.

Busana karya Wignyo Rahadi dalam ajang Jakarta Fashion Trend 2022/Foto: IFC

"Dengan mengangkat tema Osing sebagai apresiasi terhadap suku Osing, batik Banyuwangi diaplikasikan Wignyo dalam koleksi modest wear yang terinspirasi dari elegansi dan estetika gaya wanita yang praktikal," ucap Wignyo. 

Koleksi didesain dalam bentuk dress dengan permainan layer yang dinamis dan aksentuasi yang mempertegas siluet seperti variasi cape, vest, outer, dan obi. Kemudian, diaplikasikan pula pada paduan blus dan celana dengan siluet dan detail dari teknik konstruktif seperti modifikasi bustier dan cape.

Dipadu dengan material tenun ATBM, ragam hias batik Banyuwangi tetap dipertahankan menjadi pusat atensi dari koleksi ini. Motif batik Banyuwangi yang digunakan antara lain Gajah Oling, Kangkung Setingkes, Alas Kobong, Cendrawasih, Moto Pitik, Sisik Melik, Gedekan, Kawung, dan Sekar Jagad.

Batik kultural dengan pewarna alam dalam pilihan warna gelap hingga bold seperti coklat tua, oranye, dan merah marun ini semakin memperkuat elegansi dari koleksi Osing.

Baca: Kisah Rancangan Tapis Lampung Wignyo Rahadi saat Show di Paris

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."