6 Fakta di Balik Film Sing 2, Scarlett Johansson Dengar Lagu U2 Sekitar 100 Kali

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Poster Film Sing 2. Foto: Instagram/@singmovie

Poster Film Sing 2. Foto: Instagram/@singmovie

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaFilm Sing 2 tak hanya menarik secara visual, tetapi juga memanjakan telinga dengan puluhan lagu ternama yang dinyanyikan oleh karakter-karakter menggemaskan di dalamnya.

Sekuel dari film Sing ini menceritakan perjalanan dari koala bernama Buster Moon yang bertekad untuk membuktikan kesuksesannya tak cuma berlaku di kota kecil, dia kembali mengajak rekan-rekannya dalam menciptakan pertunjukan teater memukau dengan skala jauh lebih besar.

Sing 2 dimeriahkan oleh nama-nama aktor papan atas yang menjadi pengisi suara, di antaranya adalah Matthew McConaughey, Reese Witherspoon, Scarlett Johansson, Taron Egerton, Tory Kelly, Nick Kroll hingga musisi Bono.

Berikut sederet fakta menarik di balik pembuatan film animasi Sing 2

1. Idenya sama dengan pengalaman sutradara

Bagi sutradara dan penulis Garth Jennings, aspirasi kreatif dari tokoh Buster dan dirinya cukup serupa. Sing adalah karya animasi pertamanya. Jennings mengatakan, film pertamanya diibaratkan dengan usahanya mendapatkan SIM untuk mengemudi.

Di film keduanya, dia berusaha untuk mengendarainya dengan mahir. Buster Moon juga berusaha untuk menggapai mimpi yang lebih besar di sekuel ini.

"Sedikit banyak, kami melakukan apa yang dilakukan karakter di film ini. Kami berusaha menjadi lebih baik dari sebelumnya. Di semua aspek, kami berusaha membawanya ke level lebih tinggi," kata dia dikutip dari catatan produksi.

2. Scarlett Johansson latihan menyanyi lagu U2 di dalam mobil

Aktris, Scarlett Johansson mengakui adegan ketika karakternya, Ash, menyanyikan lagu U2 yang berjudul Stuck In A Moment You Can't Get Out Of adalah pengalaman tak terlupakan. Dia terus menerus mendengarkan lagu aslinya dan bernyanyi di dalam mobil.

"Saya mendengarkan rekaman aslinya di mobil sekitar 100 kali dan menyanyi sekeras mungkin dengan jendela tertutup!"

Scarlet Johansson adalah penggemar U2, dan dia khususnya telah menyukai lagu tersebut sejak berusia 13 tahun. Mendapat kesempatan untuk membawakan ulang lagu ini bagaikan mimpi SMA yang terwujud.

3. Halsey sempat gugup harus bawakan lagu Alicia Keys

Halsey menjadi pengisi suara Porsha, putri dari bos hotel dan teater Jimmy Crystal yang manja dan segala keinginannya selalu dipenuhi, termasuk menjadi pemeran utama meski dia sama sekali tidak bisa berakting.

Di sisi lain, Porsha sebetulnya merupakan penyanyi yang punya suara memikat. Dalam film ini, dia membawakan Girl on Fire dari Alicia Keys.

"Ketika kali pertama tahu saya akan menyanyikan Girl on Fire sebagai Porsha, saya sedikit terintimidasi," kata Halsey.

Lagu tersebut tak hanya punya pesan yang sangat kuat, tapi merupakan karya ikonik dari Alicia Keys. Dalam konteks film, lagu tersebut memang cocok untuk Porsha. Karakter yang sangat percaya diri, tapi memiliki kejenakaan tertentu. Meski sempat gugup, Halsey tetap senang dengan Girl on Fire versinya.

4. Kali pertama Bono di film animasi

Bono antusias mendapatkan peran sebagai seorang singa rocker legendaris bernama Clay Calloway yang menyendiri dan menghilang dari publik sejak kematian istrinya.

Ini adalah kali pertama Bono berperan dalam film animasi. Tim produksi awalnya tak yakin Bono mau terlibat, tapi sang musisi ternyata menyambut baik. Dia dan sutradara berdiskusi soal karakter Clay yang menarik diri karena kehilangan orang tercinta, dan memilih untuk tidak bernyanyi lagi karena alasannya untuk bernyanyi sudah menghilang.

"Seru sekali memerankan singa, terutama yang pemarah seperti Clay. Saya beruntung pernah melihat langsung singa di Afrika dan tak mungkin melupakan geraman mereka."

5. High fashion dalam animasi

Kate dan Laura Mulleavy, orang di balik jenama mode Rodarte, diajak bekerja sama untuk merancang busana dalam animasi ini. Rasanya menantang, kata mereka, membuat kostum yang kemudian diterjemahkan ke dalam animasi.

Perancang ini memuji tim ilustrator yang berhasil menghidupkan kostum yang terlihat detail seperti nyata. Para desainer ini menghabiskan waktu untuk membuat kostum tokoh gajah pemalu Meena yang harus terlihat melayang dan indah. Walau tidak secara fisik membuat kostum, mereka sering memakai referensi nyata dalam menerjemahkan detail ke dalam animasi.

"Kadang rasanya lebih gampang membuat kostum secara langsung, dan lebih menantang membuat setiap detail secara digital untuk kostum yang punya banyak detail," kata Kate dan Laura.

Mereka juga harus fokus membuat kostum yang memberikan napas tersendiri, sesuai dengan ciri khas tiap karakter. Tokoh Johnny identik dengan jaket motor yang keren, Ash harus bergaya punk rock sampai Gunter yang biasa tampil dengan bodysuit.

6. Menggandeng koreografer Sherrie Silver

Porsi tarian ada pada cerita yang fokus pada karakter Johnny. Dia ditantang untuk luwes menari, namun berhadapan dengan guru yang tak meyakini kemampuannya. Johnny kemudian mendapatkan bantuan dari penari jalanan, Nooshy si kucing lincah.

Sherrie Silver pernah membuat koreografi untuk adegan animasi, termasuk Guava Island, tapi Sing 2 adalah kali pertama dia membuat koreografi untuk film animasi panjang. Dia dibantu oleh penari-penari lain dalam membuat koreografi. Hasil dari setiap koreografi akan dikirimkan ke sutradara.

Menurut sang koreografer, hal yang paling berbeda dari membuat koreografi animasi adalah gerakan yang tak terbatas. "Menari dalam adegan live action tergantung dari kemampuan aktor atau penari yang tampil. Dalam animasi, apa pun bisa dilakukan."

Dia memaksimalkan karakter Nooshy yang sangat fleksibel, begitu pula dengan bagian-bagian tubuh lain seperti ekor, dalam merancang koreografi.

Film Sing 2 tayang perdana di bioskop pada Jumat, 7 Januari 2022.

Baca juga: Tak Hanya Bintangi Film Audrey Hepburn, Rooney Mara juga jadi Produsernya

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."