Cerita di Balik Motif Khas Sapto Djojokartiko, Butuh Ide dan Proses Panjang

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Sapto Djojokartiko menghadirkan koleksi perayaan akhir tahun dan menyertakan optimisme dalam menyambut Tahun Baru yang lebih baik/Foto: Doc Sapto Djojokartiko

Sapto Djojokartiko menghadirkan koleksi perayaan akhir tahun dan menyertakan optimisme dalam menyambut Tahun Baru yang lebih baik/Foto: Doc Sapto Djojokartiko

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta -  Lebih dari 10 tahun berkarya merupakan sebuah pencapaian dan juga kebanggan bagi seorang Sapto Djojokartiko. Dalam perjalanannya berkarir di industri fashion tanah air, Sapto Djojokartiko
memiliki visi untuk terus berkembang dan menghasilkan desain-desain yang klasik, elegan dan juga sarat akan visual yang identik dengan estetika yang telah dibangun selama ini.

Berbicara mengenai inspirasi, Sapto Djojokartiko memulai karirnya memulai kariernya dengan misi untuk mengembangkan motif-motif nusantara dan juga negara-negara Asia dengan sentuhan modern yang di kemudian hari berkembang menjadi sebuah gaya yang identik dengan karya-karya besar sang desainer.

Beberapa motif yang lahir dari proses berkembangnya sang desainer cukup dikenal dengan sebutan Saptojo Candi, Saptojo Melati Sangkar, Saptojo Penara, Saptojo Penara Yayi dan Saptojo Chinoiserie.

Motif Saptojo Candi contohnya, dikembangkan oleh tim Sapto Djojokartiko dengan mengambil inspirasi dari bentuk kokoh struktur candi yang dibangun di masa-masa kejayaan Kerajaan Budha di masa lalu di Indonesia. Oleh karena itu motif tersebut menonjolkan banyak garis-garis tegas dan motif geometri.

"Lain halnya dengan motif Saptojo Chinoiserie yang menampilkan motif-motif dengan unsur oriental yang lebih organik dan menggunakan garis-garis halus dengan sentuhan feminin. Semua motif yang dikembangkan dan menjadi unsur khas dari karya-karya Sapto Djojokartiko merupakan hasil dari proses panjang pengembangan ide yang terinspirasi dari motif-motif klasik dari Indonesia dan juga negara-negara Asia lainnya," ucap Sapto dalam talkshow #SAPTOJOPattern, Rabu, 22 Desember 2021.

Berkembang di industri fashion tanah air, simak cerita Sapto Djojokartiko melahirkan motif busana yang khas/Foto: doc. pribadi

Seiring dengan berjalannya waktu dan juga potensi berkembangnya brand Sapto Djojokartiko kedepannya, sang desainer berupaya untuk mencatatkan motif-motif karyanya agar mendapatkan Perlindungan terhadap Kekayaan Intelektual (KI), dalam hal ini dalam bentuk perlindungan Hak Cipta. Hal ini ditempuh sebagai bagian dari
tanggung jawab Sapto Djojokartiko kepada pengrajin, karyawan yang bekerja untuknya dan juga untuk pelanggan yang sudah mengapresiasi karya-karyanya selama ini.

Desainer Sapto Djojokartiko menjelaskan, “Semakin kesini, brand kami sudah semakin dikenali dari sisi estetika dan juga visualnya. Tentunya itu adalah hasil yang tidak terjadi dalam satu malam. Dalam proses mendesain saya
banyak bekerja dengan pengrajin dan juga penjahit dan desainer in house kami yang kerap berinovasi untuk mewujudkan visi kami bersama. Semua kami lakukan bersama dalam mengembangkan brand ini.

Sapto Djojokartiko menghadirkan koleksi perayaan akhir tahun dan menyertakan optimisme dalam menyambut Tahun Baru yang lebih baik/Foto: Doc Sapto Djojokartiko

Di sisi lain, ada pelanggan setia kami yang selalu datang mengapresiasi hasil kerja keras kami, membeli dan juga membagikan foto-foto mereka mengenakan busana yang kami desain. Hal tersebut tentunya sangat membanggakan bagi kami karena apresiasi yang tulus dan dukungan yang selalu kami dapatkan terus memotivasinya agar menghasilkan karya-karya yang lebih baik lagi dari hati.

Kedua hal tersebut adalah komponen penting bagi Sapto Djojokartiko dalam berkarya dan berinovasi. Sebagai brand, memperjuangkan hak cipta adalah bentuk hak dan kewajiban akan karya yang sudah dihasilkan.

"Kami ingin memastikan bahwa kepuasan konsumen dan kepercayaan yang telah diberikan dapat dipertanggungjawabkan dan karya yang dibeli juga dapat dipakai sebagai sebuah kebanggan yang tak lengkang oleh waktu," ungkapnya.

Baca: Holiday Spirit, Tema Perayaan Akhir Tahun Persembahan Sapto Djojokartiko

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."