Pesan Cinta Lingkungan dalam Bara The Flame, Bertaruh Perjuangkan Hutan Adat

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Yayasan Dian Sastrowardoyo, Sejauh Mata Memandang dan film Bara (The Flame) berkolaborasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan berbagai isu penting dalam hal lingkungan hidup/Foto: Ecka Pramita

Yayasan Dian Sastrowardoyo, Sejauh Mata Memandang dan film Bara (The Flame) berkolaborasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan berbagai isu penting dalam hal lingkungan hidup/Foto: Ecka Pramita

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta -  Memasuki tahun ke-10, IDEAFEST 2021 kembali menghadirkan program-program berkualitas dalam mendukung industri kreatif dengan berbagai forum diskusi interaktif.

Yayasan Dian Sastrowardoyo (YDS) sebagai organisasi nirlaba dan Sejauh Mata Memandang (SMM) sebagai label tekstil yang memiliki perhatian tinggi pada isu lingkungan hidup, telah melakukan deretan kampanye yang mendukung pelestarian lingkungan di Indonesia.

Salah satu program SMM adalah penanaman kembali hutan di Taman Nasional Leuser, Aceh Timur, sedangkan YDS aktif membangun sumur air di daerah yang mengalami kesulitan air di Sumba Timur. Kegiatan-kegiatan ini pun tak lepas dari perhatian keduanya atas isu-isu lingkungan, seperti masalah perjuangan dalam mendapatkan sertifikat dan hak atas hutan adat yang diceritakan dalam film Bara “The Flame”.

Dengan pemikiran ini pula, ketiganya berkolaborasi di penghujung tahun 2021 dengan film sebagai alat komunikasi untuk melakukan edukasi terhadap berbagai lapisan masyarakat mengenai pentingnya isu ini.

Aktris, Produser, dan pendiri Yayasan Dian Sastrowardoyo, Dian Sastro mengatakan edukasi adalah salah satu pilar utama dari YDS dan penting sekali kita pahami bahwa masalah lingkungan hidup, deforestasi hutan, dan perubahan iklim ekstrim itu adalah masalah serius, sehingga kita perlu mencegahnya dengan melakukan tindakan nyata.

"Sayangnya, banyak pihak yang tahu namun belum banyak yang peduli. Bara “The Flame”. adalah salah satu contoh alat edukasi yang sangat efektif. Saya berharap, semoga diskusi kami di Ideafest 2021 dapat menjelaskan faktor penting dari permasalahan lingkungan dan bisa memberikan contoh tindakan yang baik untuk masa depan hutan di Indonesia," dalam diskusi interaktif, Jumat 26 November 2021. 

Pendiri Sejauh Mata Memandang Chitra Subyakto mengatakan sebagai sebuah brand, Sejauh Mata Memandang sangat peduli akan masalah dan isu lingkungan hidup, dan kami sadar akan pentingnya kolaborasi dengan banyak pihak agar dapat menjangkau khalayak yang lebih luas.

"Menjaga bumi adalah salah satu pesan utama kami dan hal ini juga yang diangkat oleh Film Bara “The Flame”. Kami berharap pesan ini akan semakin luas dan banyak orang semakin sadar untuk berbuat sesuatu dan aktif melindungi hutan di Indonesia," ungkapnya.

Film Bara “The Flame” merupakan film dokumenter yang berkisah tentang kehidupan nyata seorang pria lanjut usia bernama Iber Djamal (77 tahun) sebagai penduduk asli Kalimantan yang mempertaruhkan sepanjang hidupnya untuk mendapatkan hak waris hutan adat.

Film yang juga bertujuan memaparkan isu lingkungan hidup dan deforestasi yang telah menjadi permasalahan besar di negara ini akan tayang secara eksklusif di beberapa kota besar di Indonesia mulai akhir November 2021.

Sutradara Arfan Sabran, mengatakan sejak awal, pihaknua percaya pada kekuatan cerita Bara “The Flame” tentang perjuangan pria lanjut usia untuk mempertahankan hutan adatnya, walaupun tidak mendapatkan dukungan penuh dari semua pihak, untuk menjadi sebuah film dokumenter yang memperlihatkan sisi lain kehidupan masyarakat adat Kalimantan dari generasi paling terdahulu hingga saat ini.

"Harapan saya, film ini dapat menginspirasi para penonton Indonesia dan dapat diterima dengan baik oleh para penggemar film dokumenter tentang problematika perlindungan tanah adat yang layak mendapat perhatian kita," ungkapnya. 

Bara “The Flame” hanyalah sebuah sarana komunikasi untuk menyuarakan keresahan masyarakat adat di Kalimantan, namun kita semua lah yang diharapkan untuk memberikan dukungan nyata untuk menuntaskan problem kritis yang kerap hadir pada hutan Indonesia. 

Film dokumenter Bara “The Flame” berkolaborasi bersama Yayasan Dian Sastrowardoyo dan Sejauh Mata Memandang dengan mengunjungi berbagai kota di Indonesia untuk mengajak masyarakat agar turut serta dalam upaya melindungi lingkungan hutan adat di Indonesia, antara lain di DKI Jakarta, DIY Yogyakarta, Makassar, dan Palangkaraya. 

Baca: Jolene Marie Nilai Cukup Mudah Ajak Anak Muda Gaungkan Isu Lingkungan, Asal...

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."