Pakai Masker Dua Lapis, Begini Cara Cegah Maskne Menurut Dokter Kulit

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita menggunakan masker dua lapis. Shutterstock

Ilustrasi wanita menggunakan masker dua lapis. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Memakai masker salah satu protokol kesehatan yang wajib dipatuhi di masa pandemi. Jadi, masker selalu dikenakan setiap kali beraktivitas di luar rumah guna mencegah penularan Covid-19. Walhasil, sejumlah orang mengeluhkan alami maskne (mask acne) atau jerawat muncul akibat pemakaian masker terlalu lama. Beberapa di antaranya mengungkapkan lebih rentan alami maskne saat memakai masker dua lapis, medis dan kain atau masker medis dua-duanya dibandingkan masker satu lapis.

Menurut dokter spesialis kulit dan kelamin, Arini Astasari Widodo, maskne dipicu kondisi kulit yang terlalu lembap, pergesekan antara masker dengan kulit, kosmetik saat memakai masker, hingga alergi pada bahan masker. Dalam memilih bahan masker kain, poin pertama yang disebutkannya adalah breathable atau mudah bernapas meski memakai masker.

"Selain breathable, juga tightly woven (anyaman rapat lebih tidak merusak kulit). Jadi, kalau ternyata bahannya seperti linen yang renggang-renggang, itu sebenarnya lebih kasar untuk kulit," ungkapnya dalam konferensi pers daring peluncuran Nivea Oil & Acne Care MicellAir dengan Ekstrak Magnolia pada Rabu siang, 17 November 2021.

konferensi pers daring peluncuran Nivea Oil & Acne Care MicellAir dengan Ekstrak Magnolia pada Rabu siang, 17 November 2021. Foto: tangkapan layar Zoom

"Jadi, dia (bahan linen) menggesek-gesek kulit dan lebih meningkatkan potensi pelindung luar kulitnya rusak. Lalu, sebaiknya (pilih bahan kain) lembut di kulit," sambungnya.

Selain bahan, perhatikan pula pewarna pada masker kain. Hindari masker yang memakai pewarna mudah luntur saat dicuci. Hal itu bisa menyebabkan iritasi di wajah sehingga berujung munculnya jerawat.

"Kita harus perhatikan misalnya pewarnanya. Kadang-kadang kan ada masker batik, masker apa ya, kan yang pewarnanya kita tanda tanya. Kadang kalau kita cuci, luntur semua. Hal ini juga dapat mengiritasi kulit," jelasnya.

Tak sampai di situ saja, cara membersihkan masker kain yang tepat juga bisa mencegah maskne. Ada beberapa hal yang harus dihindari saat mencuci dan menyetrikanya.

"Detergen ini harus kita bilas hingga bersih, jangan sampai detergennya tertinggal di masker tersebut. kemudian hindari mencuci masker pakai tambahan pelembut, pewangi, kemudian pelicin pakaian. Itu juga harus dihindari," imbuhnya.

Ia menjabarkan lebih lanjut untuk pemilihan bahan masker medis atau sekali pakai (disposable). Sama halnya seperti produk perawatan kulit, bahan masker ada yang cocok dengan kulit wajah tertentu, tapi tak berlaku bagi kulit wajah lainnya. Hal itu disebabkan bedanya sensitivitas kulit wajah setiap orang terhadap suatu bahan.

"Kalau masker disposable sebenarnya lebih berisiko ke kulit kita. Kenapa? karena biasanya kalau dikemas itu sebenarnya mengandung polypropylene, bahan utamanya. Polypropylene ini reaksi alerginya cenderung rendah (rare allergent), akan tetapi punya bi product atau produk sampingan yaitu formaldehyde dapat menyebabkan dermatitis kontak," paparnya.

"Kemudian ada beberapa bahan masker baik yang disposable atau bahannya kain mengandung polyester. Polyester itu juga sebenarnya tidak terlalu menyebabkan alergi, tetapi dia berpotensi menyebabkan iritasi untuk sebagian orang. Kenapa? Karena ada sejumlah bahan kimia untuk menjamin sterilnya," sambungnya.

Iritasi dan alergi tersebut lebih berisiko muncul pada orang-orang berkulit sensitif. Tak hanya jeli dalam memilih bahan masker dan cara perawatannya, perhatikan pula durasi pemakaian masker. Disarankan Anda mengganti masker setiap empat jam sekali.

Pastikan wajah dalam kondisi bersih sebelum memakai masker dan bersihkan wajah setelah melepas masker. "Bersihkan wajah sebelum dan sesudah menggunakan masker," tegasnya.

Aplikasikan produk perawatan kulit secara tipis-tipis saja dan disarankan untuk tidak memakai riasan dalam jangka waktu lama saat memakai masker. Bahkan dokter Arini menyarankan tidak merias area wajah yang tertutupi masker untuk menangkal datangnya maskne.

Baca juga: Cara Redakan Sakit Kepala Akibat Pakai Masker Terlalu Ketat, Pijat Memutar

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."