Hari Cuci Tangan Sedunia, Bukan Hanya Berlaku Saat Pandemi COVID-19

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Siswa Sekolah Dasar mencuci tangan bersama saat mengikuti rangkaian acara hari cuci tangan sedunia di area parkir selatan Senayan, Jakarta Selatan, 14 Oktober 2016. Acara ini digelar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). TEMPO/Dhemas Reviyanto

Siswa Sekolah Dasar mencuci tangan bersama saat mengikuti rangkaian acara hari cuci tangan sedunia di area parkir selatan Senayan, Jakarta Selatan, 14 Oktober 2016. Acara ini digelar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). TEMPO/Dhemas Reviyanto

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kegiatan cuci tangan pakai sabun atau CTPS telah terbukti dapat mencegah beberapa penyakit menular seperti diare, typhoid hingga hepatitis. Kampanye CTPS ini pun semakin digencarkan ketika pandemi COVID-19 melanda dunia bahkan enam langkah cara mencuci tangan yang benar ditambahkan satu poin lagi.

Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO berharap jika kegiatan CTPS dengan air mengalir tidak hanya diterapkan selama pandemi COVID-19 saja.

"Kami harapkan CTPS bisa menjadi perilaku masyarakat, tidak harus pada pandemi tapi juga bisa berlangsung terus-menerus karena memang CTPS ini bisa mencegah penyakit-penyakit menular di mana Indonesia masih banyak terdapat penyakit menular," ujar dr. Imran dalam webinar Hari Cuci Tangan Sedunia 2021 pada Kamis, 14 Oktober.

Enam langkah mencuci tangan pakai sabun yang dikampanyekan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah membasahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang mengalir, lalu ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut, menggosok kedua punggung tangan secara bergantian, membersihkan jari-jari dan sela-sela jari dan membersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan.

Kemudian gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian serta letakkan ujung jari ke telapak tangan dan kemudian gosok perlahan. Lakukan proses mencuci tangan ini minimal 20 detik.

Lalu satu langkah lagi yang ditambahkan pada panduan cuci tangan adalah membersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara memutar, kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk atau tisu.

Imran juga mengatakan bahwa pihaknya sedang mengembangkan kampanye CTPS dengan lima sasaran yakni rumah tangga, sekolah atau dunia pendidikan, tempat kerja atau kantor, fasilitas kesehatan serta tempat umum seperti rumah ibadah, pasar terminal dan lainnya.

"CTPS ini jadi syarat tidak tertular atau menularkan, ini menjadi kewajiban. Di tempat umum atau tempat lain yang banyak masyarakat berkumpul juga harus tersedia sabun, air agar masyarakat bisa akses," kata Imran.

Sementara itu, yang tak kalah penting untuk mencegah penyakit adalah penggunaan masker. Menurut dr. Imran, penggunaan masker masih perlu untuk dilakukan meski kasus COVID-19 telah mengalami penurunan.

"Saya rasa ke depan juga masih kita butuhkan sebagai adaptasi kebiasaan baru bahwa menggunakan masker bisa mencegah penyakit infeksi saluran pernapasan atas kemudian TBC yang di Indonesia masih cukup tinggi, masih posisi kedua di dunia untuk penyebarannya dan untuk menghalau polusi udara," ujar dr. Imran.

"Untuk daerah perkotaan menggunakan masker diharapkan tidak terkena polusi udara, begitu juga dengan yang dekat-dekat rumah berguna untuk mencegah menghirup asap rokok," lanjutnya.

Baca: Kapan Waktu Ideal Pakai Pelembab Usai Cuci Tangan? Simak Tips Berikut Ini

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."