Ini Alasan Produk Alas Kaki dan Fashion Jawa Barat Disukai Dunia Internasional

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Virtual Media Briefing: Peluncuran Festival Fashion Lokal Jawa Barat yang turut dihadiri oleh Ketua Dekranasda Jawa Barat, Atalia Praratya bersama dengan Senior Lead Fashion Tokopedia, Aldhy Darmayo, Perwakilan UMKM fashion wanita sekaligus Pemilik Nayara, Andrina Effendi, Perwakilan UMKM fesyen muslim sekaligus Pemilik Gonegani, Khairul Gani serta Perwakilan UMKM fashion pria sekaligus Pemilik Ame Raincoat, Mirza Miftah dan Bimo Atiflu/tokopedia

Virtual Media Briefing: Peluncuran Festival Fashion Lokal Jawa Barat yang turut dihadiri oleh Ketua Dekranasda Jawa Barat, Atalia Praratya bersama dengan Senior Lead Fashion Tokopedia, Aldhy Darmayo, Perwakilan UMKM fashion wanita sekaligus Pemilik Nayara, Andrina Effendi, Perwakilan UMKM fesyen muslim sekaligus Pemilik Gonegani, Khairul Gani serta Perwakilan UMKM fashion pria sekaligus Pemilik Ame Raincoat, Mirza Miftah dan Bimo Atiflu/tokopedia

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya mengatakan bahwa produk alas kaki dari Jawa Barat banyak diminati oleh pasar internasional. Atalia mengatakan berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, produk alas kaki dari Jawa Barat paling diminati oleh konsumen luar negeri. Produk dari Garut dan Cibaduyut pun cukup dikenal secara internasional. "Sesungguhnya yang paling banyak diminati adalah untuk alas kaki. Nah, kita tahu di daerah Cibaduyut, Garut dan sebagainya, alas kaki juga menjadi unggulan. Alas kaki adalah permintaan yang paling tinggi dari luar negeri dan yang kedua adalah fashion," ujar Atalia dalam diskusi webinar bertajuk Peluncuran Festival Fashion Lokal Jawa Barat oleh Tokopedia pada Senin 11 Oktober 2021.

Atalia menjelaskan produk fashion memiliki banyak permintaan dari pasar internasional seperti Timur Tengah, Malaysia dan beberapa negara lainnya. "Kemudian tas, tas ini macam-macam dan kebetulan kita sedang mengembangkan dari bahan dasar kulit sapi, domba, kambing dan juga tas-tas dari bahan anyaman baik dari eceng gondok maupun pandan," kata Atalia Praratya.

Sementara itu, Atalia menjelaskan bahwa Jawa Barat memiliki potensi yang besar untuk produk fashion, bahkan provinsi ini dianggap selalu menciptakan trend setter.

Atalia menambahkan hal ini bisa terjadi lantaran Jawa Barat memiliki lebih dari 500 perguruan tinggi dan beberapa di antaranya memang dipersiapkan untuk menjadi wirausaha ataupun bergelut di bidang industri fashion. "Memang mereka mendapatkan pendidikan secara resmi dari sisi bagaimana meningkatkan SDM terkait kewirausahaan seperti kita tahu ada SBM ITB, sekolah tekstil dan sebagainya. Kemudian ada SMK-SMK yang tata busana, jadi mereka dari awal sudah dibina dan dibimbing," kata Atalia.

Selain itu, banyak masyarakat Jawa Barat yang dinilai telah melek teknologi informasi sehingga dapat menyerap berbagai tren yang ada di seluruh dunia.

Atalia juga mengatakan bahwa masyarakat Jawa Barat ini dikenal sebagai masyarakat yang kreatif dan berani mengambil tantangan. "Saya kira ini menjadi satu kesatuan sehingga bagaimana kemudian fesyen Jawa Barat itu dinilai menjadi tren setter itu karena masyarakatnya melek teknologi dan mereka fashionable jadi senang menggunakan warna-warna dan pakaian yang berbeda-beda," ujar Atalia.

"Jadi ketika ada tren baru, banyak yang pakai dan diinformasikan melalui media sosial sehingga terekspos ini lambat laut akan menaikan dari sisi minat," lanjutnya.

Tokopedia berkolaborasi dengan pemerintah Provinsi Jawa Barat lewat Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Jawa Barat (Dekranasda Jabar) meluncurkan "Festival Fashion Lokal Jawa Barat". "Festival ini adalah turunan dari inisiatif Hyperlocal Tokopedia yang bertujuan mendekatkan pembeli dengan penjual terdekat demi mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Kami berharap produk lokal semakin menjadi pilihan utama masyarakat dan UMKM termasuk yang bergerak di industri fesyen bisa meraja di negeri sendiri," ujar Aldhy Darmayo selaku Senior Lead Fashion Tokopedia pada kesempatan yang sama.

Berdasarkan data internal Tokopedia, Jawa Barat menjadi salah satu daerah yang mengalami peningkatan pesat dari sisi jumlah penjual. Di sisi lain, terjadi peningkatan jumlah transaksi hampir dua kali lipat di Jawa Barat selama kuartal III 2021 dibanding kuartal III 2020. "Kategori Fashion adalah salah satu kategori di Tokopedia dengan peningkatan transaksi paling tinggi pada kuartal III 2021 di Jawa Barat. Animo tinggi dari masyarakat inilah yang melatarbelakangi kehadiran Festival Fashion Lokal Jawa Barat," kata Aldhy.

Atalia Praratya berharap kehadiran program ini dapat membantu dan mendorong pelaku UMKM dari hantaman pandemi COVID-19. "Jadi mereka yang tidak dekat dengan teknologi bisa onboarding dengan digital dan pada akhirnya mereka akan bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman, ini juga tentu akan membantu perkembangan perekonomian Jawa Barat itu sendiri," kata Atalia Praratya.

"Festival Fashion Lokal Jawa Barat" diikuti oleh banyak UMKM Jawa Barat, termasuk Nayara, Ame Raincoat dan Gonegani. Hingga 28 Oktober 2021, masyarakat bisa mendapat produk fashion terkurasi buatan UMKM Jabar dengan beragam penawaran, seperti bebas ongkir, cashback, flash sale dan lain-lain.

Baca: Tak Hanya Fashion, Intip Ragam Bisnis ala Shandy Aulia Berikut Ini

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."