Ajak Generasi Milenial Wujudkan Hal Bermanfaat untuk Indonesia yang Lebih Baik

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi Generasi Milenial. jonathanbecher.com

Ilustrasi Generasi Milenial. jonathanbecher.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Program “Every U Does Good Heroes” dari PT Unilever Indonesia dirilis sejak awal September 2021. Program ini diharapkan bisa menemukan sosok-sosok milenial yang mampu mewujudkan tujuan dan kontribusi mereka menuju Indonesia yang lebih baik. Selain bekal inspirasi dari sederetan mentor terbaik di bidangnya, program ini akan memberikan micro grant bagi 10 peserta terbaik sebesar Rp 30 juta kepada setiap pemenang agar lebih banyak lagi masyarakat yang bisa merasakan dampak kebaikan dan manfaat dari program sosial dan lingkungan yang mereka jalankan.

Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk. Ira Noviarti menyampaikan tiga pilar kebaikan yang diusung melalui strategi ‘The Unilever Compass’, timnya berharap melihat generasi milenial memiliki potensi luar biasa untuk menjadi katalisator bagi terciptanya Indonesia yang lebih hijau, sehat, sejahtera, adil dan inklusif di masa depan. "Tidak hanya aktif mencari produk yang sejalan dengan harapan mereka terhadap lingkungan dan masyarakat, banyak juga dari mereka yang memiliki purpose kuat dan sudah memulai inisiatif mereka sendiri untuk menjadi force for good atau pendorong kebaikan di tengah circle mereka masing-masing,” kata Ira dalam keterangan pers yang diterima Cantika pada awal September 2021.

Ira melanjutkan melalui program "Every U Does Good Heroes", Unilever Indonesia ingin mengangkat dan menyebarluaskan semangat ini ke lebih banyak milenial di seluruh wilayah Indonesia. Program yang berlangsung selama tujuh bulan ke depan ini akan memberikan rangkaian pembekalan yang bermanfaat, melakukan assessment untuk menganalisa potensi dari program mereka. "Juga membantu memastikan bahwa purpose mereka dapat terwujud secara berkelanjutan,“ lanjut Ira.

Program “Every U Does Good Heroes” terbuka bagi seluruh milenial di Indonesia yang berumur 18-35 tahun, dan terdiri atas beberapa tahapan keikutsertaan. Pertama, selama periode 1 – 30 September, setiap peserta dapat mendaftarkan diri mengikuti program ini melalui bit.ly/EUDGheroes untuk kemudian memilih salah satu dari tiga pilar kebaikan yang paling sesuai dengan purpose mereka, yaitu: (Pilar 1) Membangun planet yang lebih lestari, (Pilar 2) Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, atau (Pilar 3) Berkontribusi pada masyarakat yang lebih adil dan inklusif.

Lalu, setiap peserta diwajibkan untuk mengirimkan video proposal mengenai ide atau program yang akan dijalankan untuk merealisasikan purpose mereka. Proposal ini akan diseleksi untuk memilih 100 peserta dengan potensi terbaik.

Selanjutnya, selama Oktober – November, 100 peserta terpilih berhak mendapatkan mentoring secara virtual dari sederetan mentor inspiratif yang telah berhasil membuktikan bahwa purpose yang kuat mampu memberikan dampak yang luar biasa. Berikut dalah profil singkat para mentor

1. Pilar Membangun Planet yang Lebih Lestari:

Muhammad Bijaksana Junerosano (isu sampah dan lingkungan)

Sosok pelestari lingkungan yang percaya permasalahan sampah merupakan tanggung jawab bersama. Dengan purpose untuk mendirikan organisasi yang mengajak masyarakat lebih peduli lingkungan khususnya #BijakKelolaSampah, ia memimpin dan mendirikan Greeneration Indonesia, Greeneration Foundation dan Waste4Change selama lebih dari 15 tahun. Sano siap membimbing peserta program untuk memulai aksi nyata mereka terhadap lingkungan dengan menekankan nilai WISDOM, yaitu mengenal watak, menemukan impian, menyusun strategi yang tepat, senantiasa mendidik diri, bekerja keras (otot maupun otak), dan kemampuan manajemen.

Helga Angelina Tjahjadi

2. Pilar Meningkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat

Helga Angelina Tjahjadi (isu nutrisi)

Sosok sociopreneur yang menjadi salah satu pelopor dalam mempromosikan menu lezat bergizi berbasis nabati di Indonesia. Ia menjalankan purpose untuk mengkampanyekan pola hidup sehat setelah merasakan sendiri besarnya manfaat menjaga pola makan. Sesuai dengan purpose-nya, Helga akan mengajak peserta untuk menggeluti bisnis kuliner yang sustainable dan bernilai sosial, karena ia percaya apa yang kita konsumsi akan berdampak langsung dan luas, tidak hanya pada kesehatan kita, namun juga kesejahteraan petani dan kelestarian lingkungan.

3. Stevia Angesty (isu sanitasi)

Kiprahnya dimulai saat ia berkunjung ke beberapa pelosok daerah dan menemui banyak anak-anak terkena diare dan tumbuh dengan kondisi kurang gizi, termasuk kasus stunting yang cukup tinggi. Ternyata salah satu penyebabnya adalah fasilitas sanitasi yang tidak memadai. Hal ini mendorong Stevia mendirikan Feelwell Ceramics (FWC). Dengan purpose menyediakan “Toilet untuk Semua”, FWC sudah memberikan akses toilet ke lebih dari 2 juta orang untuk membantu tumbuh kembang anak dan menekan angka stunting. Penerima penghargaan dari Kantor Staf Presiden RI tahun 2019 ini akan mengajak peserta memandang isu sanitasi dengan lebih kritis untuk melahirkan ide-ide yang mampu berdampak positif pada kesehatan masyarakat.

Ayu Kartika Dewi (Instagram @ayukartikadewi/whiteboardjournal)

4. Pilar Berkontribusi pada Masyarakat yang Lebih Adil dan Inklusif

Ayu Kartika Dewi (isu toleransi)

Sosok pendiri Toleransi.id, platform yang menyatukan kisah-kisah inspiratif tentang aksi, gerakan, dan tokoh yang berperan penting dalam menjaga toleransi di Indonesia. Dalam program ini, Ayu yang juga merupakan Staf Khusus Presiden RI untuk isu toleransi ingin mendorong seluruh peserta untuk berpikiran kritis dan memiliki rasa empati demi terwujudnya masyarakat Indonesia yang semakin inklusif dan toleran.

5. Nicky Clara (isu inklusivitas)

Sosok pejuang kesetaraan untuk penyandang disabilitas yang telah mendirikan berbagai enterprise (thisable.id, tenoon.id, berdayabareng.com dan @kamu_wear) untuk membantu penyandang disabilitas di Indonesia agar lebih mandiri dan berdaya secara ekonomi. Bagi Nicky, ‘limitation is only a mindset’, limitasi yang ada di dalam pola pikir kita ini bisa diubah. Pemikiran inilah yang melatarbelakangi purpose dan perjuangan Nicky untuk menciptakan disabilitas unggul dan Indonesia yang inklusif. Sejak 2016, ia dan timnya telah memberdayakan ribuan penyandang disabilitas di Indonesia. Melalui program ini, Nicky mengedepankan 3C bagi para peserta: Connected - saling terhubung, Creative - tidak ragu mengeluarkan kreativitas dan berinovasi, dan Collaborative - saling berkolaborasi mewujudkan kebaikan kolektif untuk semua.

Setelah mendapatkan mentoring, 100 peserta terpilih ini kemudian diwajibkan untuk mengirimkan video kedua mereka, berisikan proposal yang lebih tajam dan efektif untuk diseleksi lebih ketat oleh dewan juri, yang terdiri dari para mentor dan tim Unilever Indonesia.

Pada akhirnya, di bulan Desember 2021 mendatang akan terpilih 10 orang Every U Does Good Heroes untuk mendapatkan micro grant sebesar masing-masing Rp30 juta serta pendampingan lebih intensif dari para mentor, termasuk beberapa mentor dari tim Unilever Indonesia, guna memulai ataupun memperbesar skala program yang mereka miliki. “Kami harap program Every U Does Good Heroes akan melahirkan ide-ide brilian yang mampu mengakselerasi tercapainya tujuan kebaikan kita bersama. #MariBerbagiPeran satukan kekuatan lebih banyak individu, brand, dan perusahaan untuk melangkah bersama mewujudkan purpose kita menjadi pendorong kebaikan,” kata Ira.

Baca: Milenial Sulit Menabung, Masalahnya Hanya Gaya Hidup?

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."