Sebelum Kerja Lembur, Cek 6 Alasan Anda Harus Istirahat

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi kerja lembur. Shutterstock

Ilustrasi kerja lembur. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Jika Anda berpikir bahwa bekerja berjam-jam atau lembur membuat Anda lebih fokus dan sesuai targer, maka kamu salah. Dalam upaya untuk mendapatkan pujian dari atasan, kebanyakan orang akhirnya bekerja lebih dari 40 jam seminggu bahkan sampai 50 jam.

Durasi bekerja berjam-jam ini sebenarnya cukup berbahaya bagi kesehatan seseorang. Bekerja berjam-jam secara perlahan akan membuatmu kurang produktif dan memengaruhi kekuatan mentalmu untuk jangka panjang.

Melansir dari Times of India, berikut adalah 6 alasan mengapa kamu harus segera berhenti kerja selama berjam-jam.

1. Kesehatan memburuk

Kesehatan orang-orang mulai memburuk setelah kelelahan akibat kerja berlebihan. Kamu mungkin merasa sangat mengantuk, lelah, stres, mengalami sakit kepala, dan bahkan merasa jengkel pada hal-hal kecil. Jika ini tidak ditangani, produktivitas kerja akan memburuk dan tentunya membahayakan hidupmu.

2. Obesitas

Waktu yang kamu habiskan untuk bekerja dapat memengaruhi fungsi yang lain di siang hari seperti berjalan, berolahraga, memasak, dan tidur yang merupakan faktor risiko utama obesitas. Sambil duduk di sofa selama berjam-jam, kamu juga cenderung mengunyah junk food untuk mendapatkan kenyamanan dan itu merupakan faktor penyebab kenaikan berat badan yang ekstrem.

3. Tidak ada kehidupan sosial

Terlalu banyak pekerjaan membuat kamu sering mengabaikan kehidupan sosial. Alhasil, menyebabkan keretakan dalam hubungan dan keluarga kamu menderita karena ketidakmampuanmu untuk memberi mereka waktu.

Meskipun mencapai keseimbangan kehidupan kerja yang baik itu sulit, itu seharusnya tidak dapat dicapai. Menyinggung waktu untuk keluarga Anda sama pentingnya, dibandingkan dengan pekerjaan Anda.

4. Rawan kecelakaan

Ketika kamu stres dan lelah, kamu cenderung melakukan hal-hal yang salah. Tetapi yang lebih berbahaya adalah keselamatan yang menjadi ancaman. Kamu lebih rentan terhadap kecelakaan dan cedera karena tidak berada di puncak kapasitas mental. Kamu tidak boleh mengabaikan kemungkinan ini. Lebih baik aman daripada menyesal.

5. Serangan jantung dan kerusakan otak

Laporan menunjukkan bahwa kemungkinan serangan jantung meningkat sebesar 67 persen bagi mereka yang cenderung bekerja lebih dari 40-45 jam. Tekanan ekstra berdampak buruk pada jantung dan juga otak. Faktor-faktor lain seperti tekanan darah, migrain, hingga diabetes.

6. Produktivitas berkurang

Sebuah penelitian menyatakan bahwa peserta yang bekerja selama 40 jam dan menambahkan 20 jam lagi ke jadwal mereka mencatat peningkatan produktivitas selama beberapa minggu pertama.

Namun, setelah itu mulai mengalami hal negatif dan tingkat produktivitas turun ke tingkat yang sangat rendah. Ini membuktikan bahwa orang akan menghadapi tingkat produktivitas yang rendah jika mereka terus bekerja lebih lama dari yang dibutuhkan.

Baca: Ladies, Malam Ini dan Seterusnya Jangan Kerja Lembur ya

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."