Jarang Mencuci Handuk Picu Iritasi Kulit, Infeksi dan Jerawat

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi wanita mengelap wajah dengan handuk. Freepik.com

Ilustrasi wanita mengelap wajah dengan handuk. Freepik.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Setelah digunakan untuk mengeringkan tubuh Anda usai mandi, handuk juga perlu dicuci agar tak menjadi tempat perkembangbiakan bakteri dan patogen jahat lainnya.

Tetapi seberapa sering seharusnya Anda mencuci handuk? Pakar dermatologi dari Riverchase Dermatology, Stacy Chimento seperti dikutip dari Livestrong, Senin, merekomendasikan Anda mencucinya setelah tiga hingga empat kali penggunaan atau minimal seminggu sekali.

Tetapi bila Anda mandi di gym dan mengemas handuk basah Anda di tas olahraga (yang merupakan tempat berkembang biaknya bakteri dan kuman lainnya), maka gunakan handuk baru setiap hari, menurut Cleveland Clinic.

Handuk tangan dan waslap bahkan harus dicuci lebih sering daripada handuk untuk mandi karena lebih sering digunakan. Sebuah studi pada September 2014 dalam Food Protection Trends menemukan bakteri pada 89 persen handuk tangan yang digunakan untuk mengeringkan piring, tangan, dan permukaan lain di dapur.

Kemudian, handuk tangan yang tergantung di kamar mandi mungkin mengandung bakteri lebih dari itu. Menurut studi, ini karena orang membiarkan tutup toilet terbuka saat menyiram, menyebabkan patogen (jahat) menyebar ke udara dan menempel di handuk Anda yang menimbulkan risiko iritasi kulit. 

Alih-alih menggantung handuk Anda di pengait, sebaiknya jemurlah secara merata untuk membantu mengeringkannya secara menyeluruh di antara penggunaan. Semakin cepat mengering, semakin kecil kemungkinannya untuk mengumpulkan kuman di handuk Anda, menurut Cleveland Clinic.

Lalu, apa yang terjadi apabila Anda tidak mencuci handuk rutin? Pertama, risiko terkena infeksi kulit. Handuk yang lembap dan kotor dapat mengandung bakteri dan jamur yang dapat menyebarkan masalah kesehatan seperti gatal-gatal atau kutil.

Apabila Anda menderita salah satu dari infeksi kulit ini, gunakanlah handuk steril untuk memastikan bakteri tidak berpindah ke bagian lain dari tubuh.

Masalah kedua yakni ruam merah yang kering, gatal, dan merah. Ini pertanda Anda sudah waktunya untuk mencuci handuk Anda. Jamur, virus, dan bakteri dapat berkembang biak di tempat lembap seperti handuk basah dan memperparah kondisi kulit Anda.

"Eksim, atau dermatitis atopik adalah kondisi kulit yang disebabkan peradangan akibat bakteri staphylococcus. Handuk kotor dapat menyeret bakteri ini ke area lain di tubuh dan mengiritasi kulit, menyebabkan eksim kambuh," kata Chimento.

Masalah ketiga, munculnya jerawat di wajah dan tubuh. Handuk tidak bersih dan lembap bisa menjadi lingkungan yang ideal untuk berkembang biaknya bakteri, dan flora lainnya. Mikroba jahat ini mungkin bisa menyebarkan jerawat.

"Dalam kasus yang lebih ekstrim, handuk kotor sebenarnya dapat menyebarkan bakteri yang terkait dengan MRSA, yang merupakan infeksi staph berbahaya yang sulit diobati dengan antibiotik," tutur Chimento.

Jadi, agar handuk Anda bebas bakteri dan makhluk menyeramkan lainnya sebaiknya cuci handuk secara terpisah. Mencampurnya dengan pakaian lain dapat menyebabkan penyebaran kuman.

Sebaiknya cuci dengan air panas atau hangat untuk membunuh lebih banyak kuman. Apabila memungkinkan, gunakan pemutih untuk pembersihan yang lebih baik.

Kemudian, bila Anda memiliki kulit sensitif, gunakan deterjen dan pengering yang berlabel "untuk kulit sensitif" dan jangan produk beraroma untuk menghindari iritasi.

Setelahnya, jangan biarkan handuk berada di dalam mesin cuci dalam waktu lama untuk menghindari pembentukan bakteri dan keringkan handuk.

Baca: Masker Tomat Bisa Picu 3 Efek Samping Berikut untuk Kulit Wajah

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."