Nia Ramadhani Terjerat Kasus Narkoba, Intip Sinetron dan Program TV Karyanya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Polres Jakarta Pusat baru akan merilis kasus penangkapan Nia Ramadhani dan Ardi Bakri pada Kamis siang. Instagram/Nia Ramadhani

Polres Jakarta Pusat baru akan merilis kasus penangkapan Nia Ramadhani dan Ardi Bakri pada Kamis siang. Instagram/Nia Ramadhani

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Aktris dan presenter Nia Ramadhani saat ini sedang terjerat kasus narkoba. Selama berada di dunia hiburan, Nia memiliki beberapa karya. Ia pertama kali memulai karier di dunia hiburan pada 1995 sebagai penari cilik dan mulai berakting sejak 2004. Nia Ramadahani yang memiliki nama langkap Prianti Nur Ramadhani, lahir pada 16 April 1990 dari pasangan Prya Ramadhani Bin Anny Vermeullen dan Chanty Mercia. Namun kedua orang tua nya berpisah pada saat dirinya berusia empat tahun.

Pada 2004, Nia Ramdhani yang masih berusia 14 menjadi populer setelah memerankan sinetron Bawang Merah Bawang Putih. Dalam sinteron ini Nia Ramadhani berperan menjadi tokoh antagonis dan beradu akting dengan Dwi Yan, Dimaz Andrean, serta Revalina S. Temat. Cerita dimulai dengan kecemburuan Rika (Helsi Herlinda), ibu Siska (Nia Ramadhani) dengan kekayaan dan kebahagiaan Yasmin, ibu Alya (Revalina S Temat). Karena itu Rika tega meracuni Yasmin hingga tewas. Dengan berbagai siasat akhirnya dia bisa menikah dengan Indra, ayah Alya. Alya dan Siska pun akhirnya menjadi saudara tiri. Sinetron Bawang Merah Bawang Putih berhasil mendapatkan penghargaan Panasonic pada tahun 2005.

Selain sinteron Bawang Merah dan Bawang Putih, ini beberapa judul sinteron dan program yang pernah dibintangi oleh Nia Ramadhani.

Pertama, Nia Ramadhani pernah bermain di sinetron Siti Nurbaya versi modern. Sitti Nurbaya (Nia Ramadhani) jatuh cinta pada sahabat masa kecilnya Samsul Bahri (Seryozha Reza). Namun Sitti terpaksa menikah dengan Datuk Maringgih (Anwar Fuady) untuk membebaskan Sutan Sulaiman, ayahnya dari penjara. Selain itu ada Benci Jadi Cinta yang merupakan adaptasi dari serial My Girl.

Selain itu, pada 2003, Nia Ramadhani pun sempat memainkan peran antagonis dalam film Bidadari. Kala itu,ia memerankan Hellen, teman dekat karakter utama bernama Lala yang diperankan Marshanda. Hellen dikisahkan sebagai perempuan yang ditaksir Bombom, kakak tiri Lala. Dalam salah satu episode bahkan Bombon dekat dengan Hellen.

Kedua, Nia Ramadhani juga bermain film layar lebar, namun kebanyakan film layar lebar yang dia mainkan bergenre horor. Suster Ngesot (2007), Hantu Jembatan Ancol (2008), dan Kesurupan (2009).

Ketiga, selain bermain sinteron dan film layar lebar, Nia Ramadhani juga menjadi bintang video klip beberapa artis. Salah satunya adalah dengan band Radja berjudul Bulan dan Jujur. Rambut berponi Nia bikin mukanya tambah imut dalam video klip Mister Blek yang dilantunkan Angie. Tahun 2008, Nia juga mengisi video klip Isyarat yang dinyanyikan Trisouls. Dalam video ini, ia beradu akting dengan Surya Sahetapy.

Keempat, akhir-akhir Nia Ramadhani pun mengisi program acara di salah satu stasiun televisi swasta. Program itu berjudul Nyonya Boss yang menampilkan langsung keseharian dan kesibukan Nia Ramadhani yang cantik dan heboh. Mulai dari pagi sampai malam hari, setiap aktivitas, keseruan, ketegangan, kelucuan dan kehebohan yang terjadi, baik dengan keluarga maupun dengan teman, tak ada yang luput dari kamera di acara itu.

Kelima, program lain yang dipandu Nia Ramadhani bersama rekannya sesama artis, Jessica Iskandar bernama Ngopi Dara. Keduanya menemani masyarakat dengan obrolan hangat bersama bintang tamu pilihan. Dua selebriti cantik ini menampilkan gaya khas masing-masing yang fashionable dibalut dalam obrolan receh di antara keduanya maupun bersama bintang tamu.

Baca: Tertangkap Polisi Karena Narkoba, Ini 5 Kehebohan yang Menyeret Nia Ramadhani

NATHASYA ESTRELLA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."