4 Cara Jaga Kesehatan Jantung Anda, Atur Denyut Nadi Kisaran Ini Saat Olahraga

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi wanita olahraga. Freepik.com/Wayhomestudio

Ilustrasi wanita olahraga. Freepik.com/Wayhomestudio

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Penyakit jantung bisa dialami siapa saja. Ada beberapa macam jenis penyakit jantung yang sering kita jumpai atau dengar. "Jantung koroner atau cardiac arrest atau serangan jantung yang kita bilang. Tapi selain itu jenis penyakit jantung ada lain-lain, ada penyakit jantung bawaan, ada gangguan irama, ada gagal jantung, bahkan ada infeksi," kata dokter Adrian Setiaji pada konferensi pers virtual bertajuk Super Grand Launch : Masih Muda Aktif Olahraga, Yakin Bebas Risiko Penyakit Kritis Seperti Penyakit Jantung? pada 18 Juni 2021.

Adrian menjelaskan beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menjaga agar jantung tetap sehat hingga hari tua.

Pertama, melakukan medical check up rutin di rumah sakit. Bila tidak memiliki resiko penyakit jantung bisa setahun sekali untuk memeriksanya. Namun kalau memiliki risiko penyakit jantung sebaiknya setiap enam bulan sekali untuk memeriksanya. "Karena penyakit jantung itu kita nggak ngerti, sekarang juga makin banyak usia muda udah penyakit jantung. Beberapa kasus kita lihat, jadi pentingnya untuk medikal check up rutin," kata dokter Andrian Setiaji.

Kedua, latihan fisik. Dalam latihan fisik ini perlu diperhatikan kesehatan jantung kita terlebih dahulu. Apabila setelah melakukan medical check up terdapat risiko penyakit jantung, konsultasikan kepada dokter latihan fisik yang bisa dilakukan agar tidak membahayakan jantung. Sebagai dokter, memberikan latihan fisik kepada orang yang memiliki riwayat akan mempertimbangkan risikonya terlebih dahulu. "Apakah insensitasnya ringan, sedang, atau berat. Dari kategori itu nanti baru kita kasih resep dosis latihan, nanti sambil kita pantau biasanya kita pasang EKG atau rekam jantungnya, kita pasang saturasi juga," kata dokter Andrian Setiaji yang juga dikenal sebagai dokter medok.

Isensitas latihan fisik yang ringan itu 30-40 persen dari denyut nadi maksimal kita. Untuk yang sedang itu 40-60 persennya dan untuk insensitas yang berat itu 60-80 persen dari denyut nadi maksimal kita. "Kalo anjurannya untuk olahraga si memang ya paling tidak, dalam intensitas yang sedang. Ini untuk kondisi orang yang tidak positif Covid-19 atau normal, kondisi benar-benar jantung pun bagus," katanya. Cara menghitung denyut nadi maksimal mudah menggunakan rumus berikut, 220 dikurangi umur kita saat ini.

Bila ingin melakukan aktivitas fisik dianjurkan sesuaikan dengan ajuran intensitas yang diberikan dokter. Untuk intensitas rendah, cukup 150 menit per minggu nya, dan 75 menit per minggu untuk intensitas yang berat. Disarankan untuk melakukan kegiatan latihan fisik yang rutin. "Tapi saranku bagi teman-teman yang memang mau rutin olahraga untuk kesehatan yang tingkat rendah sudah cukup," jelas dokter Andrian.

Baca: Waspada, Kaki Bengkak Tanpa Sebab Bisa Jadi Ciri Serangan Jantung

NATHASYA ESTRELLA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."