Diabetes Bisa Bikin Pembuluh Darah Belakang Mata Rusak, Ini 7 Tandanya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi diabetes. Freepik.com

Ilustrasi diabetes. Freepik.com

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaDiabetes dapat mengakibatkan adanya kerusakan pembuluh darah di belakang mata, yang dikenal sebagai retinopati diabetik yang terjadi karena gula darah yang tinggi. Retinopati diabetik pada awalnya dimulai dengan gejala yang tidak terlalu terlihat, namun kerusakan tersebut kemudian akan semakin berkembang. Pembuluh darah yang rusak akan mengakibatkan retina tidak mendapatkan suplai darah yang cukup sehingga dapat berfungsi dengan normal.

Sedangkan, dilansir dari Mayo Clinic, tahap retinopati diabetik menjadi indikasi pembuluh darah baru tidak terbentuk di bagian belakang mata. Berdasarkan dari Badan amal Diabetes UK, tahapan retinopati diabetik dimulai dari retinopati latar belakang, non-proliferatif, proliferatif, dan makulopati diabetes. Dalam tahapan retinopati latar belakang, penglihatan tidak atau belum berpengaruh secara signifikan.

Namun jika kadar gula darah akan terus meningkat, maka kondisinya akan terus berlanjut ke tahap berikutnya. Mayo Clinic menjelaskan bahwa pada awal gejala muncul, penglihatan menjadi kabur, terganggu, dan berfluktuasi. Bukan hanya itu, orang yang memiliki komplikasi diabetes juga melihat benang atau bintik di penglihatan mereka.

Dalam retinopati diabetik, pembuluh darah yang rusak dapat menutup darah suplai darah ke retina, sehingga tumbuhnya pembuluh darah baru yang abnormal. Jika pembuluh darah abnormal ini bocor ke dalam zat bening yang mengisi bagian tengah mata dan dapat menimbulkan penumpukan di bola mata. Penumpukan yang terkumpul di bola mata dapat mengakibatkan kerusakan saraf dan mengganggu pesan yang dikirim dari mata ke otak atau disebut dengan glaukoma, sehingga menyebabkan kebutaan.

Untuk pencegahan, Dilansir dari express, berikut merupakan enam masalah mata yang menunjukkan tanda gula darah tinggi:
1. Bintik-bintik atau benang gelap mengambang di penglihatan Anda
2. Penglihatan kabur
3. Penglihatan berfluktuasi
4. Penglihatan warna terganggu
5. Area gelap atau kosong dalam penglihatan Anda
6. Kehilangan penglihatan
7. Retinopati non-proliferatif

Sedangkan jika kondisi sudah cukup parah atau mengalami gejala diatas, maka akan lebih baik untuk segera diobati, dan memeriksa kepada dokter spesialis mata

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."