Targetkan Anak Muda, Saladstop! Rilis Menu Korea dan Sertifikasi Halal

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Bibim-Go/Saladstop!

Bibim-Go/Saladstop!

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Demam Korea semakin menjadi di Indonesia. Semakin banyak anak muda yang menyukai K-Pop juga drama Korea. Untuk bisa menggaet konsumen yang lebih muda, brand SaladStop! memperkenalkan menu baru musiman yang terinspirasi dari tren Korean Wave. "Makanan Korea semakin tidak asing di mulut anak muda Indonesia, jadi kami ingin mengikuti tren dengan kenalkan menu seasonal ini dengan target anak usia 18 tahunan," kata Marketing Manager, SaladStop! Indonesia Sekar Ajeng pada 28 April 2021 di Pacific Place.

Sekar mengatakan pengenalan gaya hidup sehat untuk anak muda dengan mengkonsumsi sayur dan buah, bisa dilakukan melalui menu Korea ini. "Kita mau edukasi dan komunikasikan ke anak muda bahwa makan sehat itu bisa kok dengan rasa enak," kata Sekar. Ia mengatakan masih banyak orang yang menganggap makanan sehat rasanya hambar dan tidak enak. Pola pikir itu pula yang menjadi tantangan bagi Sekar dan tim.

Sekar menilai menu Korea juga sangat cocok dengan menu makanan di tokonya. Maklum, makanan dari negeri ginseng itu identik dengan sayuran sehat. Ada tiga makanan khas Korea yang ditawarkan SaladStop!.

Chikin Me Up Salad/Saladstop!

Pertama adalah Chikin Me Up Salad, hidangan salad dengan sayuran organik, sweet potato noodles, kemudian ditambah dengan Gochujang Chicken bercitarasa gurih, asam dan pedas bertaburan Korean Chili Vinaigrette. Tempo sempat mencoba Chickin Me Up ini. Campuran sayur dan ayam itu terasa sedikit asam. Rasa cuka pada sausnya pun sangat terasa. Seperti ada tambahan kimchi dalam saos salad itu.

Menu kedua adalah Bibim-Go. Menu ini lebih cocok untuk orang yang ingin mengkonsumsi banyak protein. Menu yang terinspirasi dari makanan populer dari Korea Selatan Bibimbap dengan varian Gochujang Chicken serta kimchi. Ada pula tambahan nasi merah, telur rebus dan jamur serta sayuran seperti wortel dan timun. Terakhir ada menu Seoul Park. Menu itu memadukan salad dengan topping Korean Bulgogi Beef.

Seoul Park/Saladstop!

Untuk menu minuman, Anda bisa mencicipi tiga kreasi susu buah yang terinspirasi kuliner Korea, yakni Strawberry Milk Smoothie, Banana Milk Smoothie dan Mango Milk Smoothie. "Ini sebenarnya adalah buah-buah yang selalu tren ada di Korea," kata Sekar. Tempo mencoba Mango Milk hari itu. Rasa susu dalam smoothies itu bisa membuat rasanya semakin berat. Minuman itu pun akan lebih nikmat ketika dinikmati dalam keadaan dingin.

Menurut Sekar, masih ada masih ada masyarakat yang khawatir urusan kehalalan makanan Korea. Untuk memberi kepastian kepada konsumen Muslim, Sekar mengumumkan bahwa SaladStop! sudah memiliki sertifikasi halal dari MUI sejak Maret 2021. "Mungkin terpikir, ada Gochujang, dan banyak bumbu dasar Korea yang dipertanyakan atau disubstitusi, dengan sertifikasi ini kami pastikan kehalalannya," kata Sekar yang sudah mengajukan sertifikasi sejak November 2020.

Brand yang sudah memiliki 21 gerai di Indonesia ini mengatakan memang lebih banyak sayur segar yang ditawarkan SaladStop!. Namun karena ingin menawarkan makanan protein tinggi demi kesehatan tubuh, tersedia pula toping protein atau karbohidrat. Untuk urusan protein, ada ayam, sapi, salmon dan tuna. "Dengan adanya sertifikasi ini, orang tidak perlu ragu lagi, dan kami sudah brand yang halal," katanya.

Mango Milk Smoothie/Saladstop!

Ada berbagai macam pilihan salad di toko itu, namun kata Sekar, para pelanggannya tetap sangat memfavoritkan Hail Ceasar dan Tuna San. Masyarakat di anggap Sekar sangat terbiasa dengan saus ceasar salad yang berkrim ditambah dengan protein ayam. Tuna San juga dianggap sangat dicintai karena rasanya yang segar dengan protein tuna dan ditambah dengan rasa jeruk. "Favorit ya yang dua itu karena dressing saladnya sangat umum di lidah," kata Sekar. Padahal ia mengingatkan bahwa SaladStop! memiliki banyak varian dressing sesuai selera masing-masing.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."