Bom Bunuh Diri Gereja Katedral, Ayu Kartika Dewi Sarankan 5 Hal untuk Netizen

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Foto kolase Staf khusus Presiden Joko Widodo, Ayu Kartika Dewi. ANTARA/Wahyu Putro A

Foto kolase Staf khusus Presiden Joko Widodo, Ayu Kartika Dewi. ANTARA/Wahyu Putro A

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Ayu Kartika Dewi memberikan beberapa saran kepada netizen soal kasus bom bunuh diri di Gereja Katedral pada Ahad 28 Maret 2021. "Kita bisa apa?" kata Ayu dalam unggahannya di Instagram pada 28 Maret 2021.

Sebelumnya, aksi bom bunuh diri terjadi di pintu gerbang Gereja Katedral di Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Minggu pagi 28 Maret 2021. Akibat ledakan tersebut, 14 orang dari pihak security dan jemaah gereja mengalami luka-luka. Mereka kini sedang menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.

Hal pertama yang disarankan Ayu Kartika Dewi adalah tidak menyebarkan foto atau video kejadian. Sangat mungkin Anda mendapatkan kiriman foto atau video  detik-detik atau pasca kejadian bom bunuh diri yang terjadi di Makassar. Bila Anda mendapatkannya, Ayu meminta agar foto atau video itu cukup berhenti di Anda. "Ingatkan teman atau keluarga yang menyebarkan bahwa tujuan teroris adalah menyebarkan teror (ketakutan)," katanya.

Baca: Ayu Kartika Dewi Meningkatkan Percaya Diri dengan 3 Langkah Ini

Saran kedua, Ayu Kartika Dewi pun meminta agar kita menghubungi para keluarga atau teman yang beragama Katolik atau Kristen. Anda bisa berkomunikasi melalui telepon atau Whatsapp atau melalui media sosial mereka. "Sampaikan bahwa kita ikut sedih dan marah atas kejadian ini. Tanyakan apakah ada sesuatu yang bisa kita bantu," kata Ayu.

Ayu pun mengingatkan bahwa hari ini adalah Minggu Palma atau awal rangkaian Paskah untuk umat Katolik. Ayu menduka teman -teman yang beragama Katolik tentunya sedang merasa sangat susah mendengar kabar bom bunuh diri di Katedral Makassar itu. "Momen yang seharusnya mereka bisa beribadah dalam tenang, malah ada bom," katanya.

Ketika, kontribusi yang Ayu sarankan kepada pengikutnya adalah melakukan donasi. Ayu mengatakan donasi bisa membantu pengobatan yang terluka, atau untuk memperbaiki kerusakan di Katedral. "Donasilah," katanya.

Ayu Kartika Dewi pun membolehkan netizen untuk marah. Namun, selain itu perlu juga untuk terus bergerak. Netizen bisa mencari dara untuk terlibat dalam menjaga perdamaian. Caranya dengan mendukung organisasi-organisasi yang bergerak di bidang perdamaian dan toleransi. "Bantu donasi, jadi relawan, dan sebarkan informasi baik yang mereka buat, atau apa saja," katanya.

Salah satu pendiri SabangMerauke ini pun meminta agar masyarakat tidak tinggal diam bila menemukan ajaran kebencian di buku, sekolah atau sosial media. "Ingatkan atau laporkan! Jangan dibiarkan," kata Ayu yang terus mengakampanyekan toleransi dan keberagaman.

Terakhir, Ayu Kartika Dewi juga mengajak agar para orang tua bisa mengajarkan anak-anak mereka untuk mengasihi manusia lain tanpa melihat agama dan sukunya. Salah satu caranya dengan mempertemukan mereka dengan berbagai perbedaan budaya, pemikiran, dan kepercayaan. "Mari belajar bernalar kristis dan berpikir kritis dan menggunakan logika. We do what we can do," katanya mengajak netizen melakukan apa yang mereka bisa.

Apa yang akan Anda lakukan setelah mendengar bom bunuh diri di Gereja Katedral di Makassar?

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."