Terjebak dalam Toxic Relationship? Waspada Terjadi Kekerasan dalam Hubungan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Kinanti Munggareni

google-image
Istilah toxic relationship mengacu pada sebuah hubungan yang tidak sehat dan ditandai dengan berbagai perilaku 'beracun' yang punya potensi merusak fisik dan mental diri sendiri atau pasangan. (Foto: Canva)

Istilah toxic relationship mengacu pada sebuah hubungan yang tidak sehat dan ditandai dengan berbagai perilaku 'beracun' yang punya potensi merusak fisik dan mental diri sendiri atau pasangan. (Foto: Canva)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Istilah toxic relationship mengacu pada sebuah hubungan yang tidak sehat dan ditandai dengan berbagai perilaku ‘beracun’ yang punya potensi merusak fisik dan mental diri sendiri atau pasangan. Dalam hubungan seperti ini, rasa kasih sayang dan saling menerima pudar dan tak terasa lagi. 

Dr. Lillian Glass, seorang ahli komunikasi dan psikologi yang berbasis di California, mendefinisikan toxic relationship, sebagai kondisi ketika dalam suatu hubungan orang-orang yang terlibat di dalamnya tidak mendukung satu sama lain dan berkonflik, seperti yang dikutip dari Times. Glass menambahkan, dalam hubungan beracun salah satu pihak berupaya melemahkan pihak lain.

Masih dikutip dari Times, Dr. Kristen Fuller menambahkan bahwa hubungan yang beracun secara mental, emosional, dan bahkan mungkin secara fisik merusak salah satu atau kedua peserta.

Baca juga: Cinta dan Pengorbanan, Berjalan Seiring Tapi Bukan Jaminan Kebahagiaan

Salah satu tanda bahwa kamu terjebak dalam toxic relationship adalah ketika pasanganmu memegang kendali kuat atas dirimu atau yang biasa dikenal dengan sikap over protective.

Ia mungkin mempertanyakan keberadaan kamu setiap saat. Lebih dari itu, ia akan merasa sangat kesal jika kamu tidak segera menjawab pesan teks yang dia sampaikan.

Dalam beberapa kasus, upaya untuk mengontrol pasangan bisa berujung pada tindakan abusive atau kekerasan. Ada beragam bentuk kekerasan dalam hubungan, mulai dari kekeraan fisik, emosional, finansial, verbal, hingga seksual. Dari segala bentuk kekerasan ini, yang paling sulit diidentifikasi adalah kekerasan emosional.

Baca juga: 10 Hal yang Tak Perlu Kamu Korbankan dalam Hubungan Cinta

"Jika seseorang melakukan kekerasan secara fisik, itu dapat terlihat dengan jelas," kata ahli psikologi Dr. Sherry Benton, dikutip dari Brides. "Hubungan yang melecehkan secara emosional lebih halus."

Benton mencatat bahwa hubungan ini biasanya dimulai dengan sangat baik, hingga pada akhirnya memburuk seiring berjaannya waktu.

"Lama kelamaan, Anda semakin beradaptasi dengan pola negatif, jadi semakin sulit untuk melihat keburukan atau meninggalkan hubungan."

Healthline merangkum beberapa tanda yang menunjukkan bahwa pasangan kamu berlaku abusive. Berikut di antaranya:

1. Kamu merasa harga dirimu berkurang

2. Kamu mengalami stres dan kecemasan kronis

3. Pasangan melarang kamu berkomunikasi dengan teman atau keluarga

4. Pasangan mempermalukan kamu di tempat kerja atau sekolah

5. Kamu merasakan ketakutan dan mengalami intimidasi

6. Pasangan melakukan pelecehan secara verbal

7. Pasangan mengontrol keuangan kamu

8. Pasangan melakukan gaslighting

9. Pasangan memberi ancaman bahwa ia akan menyakiti diri sendiri

10. Pasangan melakukan kekerasan fisik terhadap kamu

Tidak ada seorangpun yang harus merasa tidak aman. Jika kamu terjebak dalam toxic relationship yang sudah bersifat abusive atau penuh kekerasan, pikirkanlah matang-matang untuk pergi dari hubungan tersebut. Memiliki rencana keselamatan dapat membantu kamu untuk mengetahui yang harus dilakukan ketika kamu sudah siap untuk pergi. 

Baca juga: 7 Tanda Pernikahan Berubah Jadi Toxic Relationship

TIMES | BRIDES | HEALTHLINE

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."