Benarkah Tidur Siang 20 Menit Bisa Bikin WFH Semangat dan Produktif?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi bekerja dari rumah (WFH). Shutterstock

Ilustrasi bekerja dari rumah (WFH). Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Beberapa orang mengeluh ritme kerjanya tak produktif hingga terasa bekerja seperti 24 jam selama work from home (WFH) atau bekerja dari rumah di masa pandemi. Apakah kamu salah satunya? Jika iya, segera cari solusi agar kamu tambah semangat dan tetap bekerja secara produktif. Pilihannya antara lain buat jadwal kegiatan, lokasi bekerja, busana hingga tidur siang.

Ahli menyebut pentingnya membuat jadwal kegiatan sendiri yang wajib Anda patuhi. "Kita kasih block time buat kita. Misalnya jam 5 sore untuk olahraga berjalan kaki. Jika ada meeting diusahakan tidak terlalu malam dan dibatasi waktunya. Diusahakan juga kita tertib," tutur Maria Shanti Devi Anggraini, senior trainer Lembaga Pelatihan Dale Carnegie Indonesia saat menjadi bintang tamu dalam Cerita Cantika Edisi 17 di IGTV Cantika, Jumat, 15 Januari 2021.

Tertib yang dimaksud Maria bekerja sesuai jadwal yang ditetapkan. Contohnya, jangan melewatkan waktu makan dan istirahat di jam yang sama saat berada di kantor.

"Jam 8 kerja sampai jam 12. Abis itu, jam 1 sampe jam 5. Dibikin jamnya seperti itu biar kita lebih tertib lagi dan itu membantu. Jika ada meeting mendesak dengan klien, bisa molor sampai jam 6, jam 7," jelasnya.

Maria menjelaskan batasan waktu WFH itu sebaiknya dikomunikasikan dengan baik. Tujuannya mencegah kelelahan bekerja yang berdampak pada produktivitas tugas selanjutnya. "Kalaupun ada yang minta cepet atau segala macam, kita bilang kita "tutup warung". Kalo enggak bilang "tutup warung", kita sendiri yang capek. 'Udah tutup warung, besok lagi, ya'. Ya, kita harus disiplin untuk menentukan itu juga," paparnya.

Selain disiplin mengikuti jadwal kegiatan selama WFH, lokasi bekerja juga turut berperan penting. Maria menyarankan tidak bekerja di atas tempat tidur yang bisa membuat lupa waktu dan tak melakukan aktivitas lain.

"Bikin tempat kerja yang khusus, walaupun di rumah. Jadi, kita benar-benar seperti 'saya pergi ke situ untuk bekerja, abis itu keluar dari situ saya tidak bekerja lagi'," katanya.

Jangan abaikan pula pakaian yang dikenakan. Sebab pemilihan busana turut mendongkrak semangat WFH. "Kalau kita pake piyama, bawaannya mau tidur. Kalau kita pake baju rapi, bawaannya semangat juga. Kalau sudah lewat jam kerjanya, ganti bajunya agar menjadi penanda kita untuk beraktivitas yang lain," ucap Maria.

Tak lupa, Maria mengungkapkan tidur siang bisa berperan penting untuk produktivitas WFH, asal jangan kelamaan. Sebab jika tidur siangnya terlalu lama bisa memicu malas bekerja kembali dan semakin lama pula waktu bekerjanya.

"Tidur siang itu penting, tapi kalaupun nap. Nah, tapi banyak orang salah tidur siangnya molor dua jam, tiga jam. Padahal di sini (buku berjudul When karya Daniel H.Pink) dikatakan hanya 20 menit. Power nap namanya. Itu bikin stimulus, langsung semangat banget," paparnya.

Maria mengingatkan kembali, tidur siang sebaiknya dilakukan di waktu istirahat. Supaya tak mengganggu jadwal kegiatan WFH yang sudah kamu buat dan menikmati manfaat tidur siang semaksimal mungkin.

Siap mencoba tips-tips di atas, teman Cantika? 

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."