Penelitian Ungkap Rajin Makan Cabai Bikin Panjang Umur

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mila Novita

google-image
Ilustrasi cabai merah (Pixabay.com)

Ilustrasi cabai merah (Pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Suka makan cabai? Bisa jadi, makanan favorit Anda itu jadi kunci panjang umur. 

Sebuah penelitian baru yang diterbitkan American Heart Association Senin, 9 November 2020 merinci hasil awal penelitian tentang dampak cabai terhadap kesehatan.

Menurut AHA, konsumen yang sering makan cabai dapat hidup lebih lama karena makanan tersebut memiliki efek antiinflamasi, antioksidan, antikanker, dan glukosa darah.

Penemuan ini akan dipresentasikan pada konferensi virtual Scientific Sessions 2020 mendatang.

Sebelum mencapai kesimpulan ini, para peneliti meninjau 4.728 studi terkait cabai dan 570 ribu catatan kesehatan orang-orang dari AS, China, Italia, dan Iran. Lalu peneliti membandingkan orang-orang yang mengonsumsi cabai dengan orang-orang yang jarang atau tidak pernah makan cabai.

Studi tersebut menemukan bahwa para kandidat yang makan cabai menunjukkan penurunan 26 persen kematian karena penyakit kardiovaskular, penurunan 23 persen kematian akibat kanker, dan penurunan 25 persen dari semua penyebab kematian.

“Kami terkejut menemukan bahwa dalam studi yang diterbitkan sebelumnya, konsumsi cabai secara teratur dikaitkan dengan pengurangan risiko keseluruhan dari semua penyebab, penyakit kardiovaskular, dan kematian akibat kanker,” kata penulis senior dan ahli jantung Bo Xu.

“Ini menyoroti faktor diet mungkin berperan penting dalam kesehatan secara keseluruhan."

Xu menambahkan bahwa jumlah dan jenis cabai yang dikonsumsi bervariasi di antara penelitian, yang menyulitkan para peneliti untuk menyimpulkan dengan tepat seberapa banyak, seberapa sering dan jenis cabai yang dikonsumsi untuk dapat dikaitkan dengan manfaat kesehatan.

"Diperlukan lebih banyak penelitian, terutama bukti dari studi terkontrol secara acak, untuk mengkonfirmasi temuan awal ini," kata Xu.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."