Jaga Kulit dari Efek Buruk Polusi, Patricia Devina Wajib Double Cleansing

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mila Novita

google-image
Patricia Devina Dextra (Instagram/@pattdevdex)

Patricia Devina Dextra (Instagram/@pattdevdex)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kehidupan di perkotaan membuat kulit tidak bisa terlepas dari paparan polusi, baik yang berasal dari aktivitas di luar ruangan seperti emisi kendaraan dan asap rokok. Paparan polusi juga bisa terjadi di dalam ruangan, seperti panas yang berasal dari peralatan dapur, cat tembok, perabotan rumah dan debu di dalam ruangan.

Tanpa kita sadari, polusi berakibat buruk terhadap kesehatan kulit. Oleh karena itu, penting untuk tetap menjaga kebersihan diri maupun sekitar, termasuk di dalamnya adalah menjaga kebersihan kulit wajah.

Penyanyi Patricia Devina Dextra mengatakan walaupun sedang berada di dalam rumah, debu tidak bisa dihindari. Apalagi jika beraktivitas di luar ditambah dengan paparan polusi, pori-pori di wajah kita jadi rentan tersumbat sehingga bisa menimbulkan permasalahan kulit.

Karena itu, dia mengutamakan tahapan pembersihan. Mantan personel girlband Princess ini yakin, jika kulit bersih, perawatan kulit wajah akan jadi lebih mudah. 

"Mau kita pakai 5, 7, atau bahkan 10 tahapan skincare kalau kulitnya sendiri masih belum bersih dan pori-porinya masih tersumbat kotoran, maka seluruh kebaikan dari essence atau serum yang kita pakai tidak akan bisa menyerap ke kulit maksimal. Jadi bagi aku tahapan cleansing penting banget," tambah Patricia yang juga Brand Ambassador Ariul Indonesia, saat peluncuran virtual Ariul City Rangers. 

Perempuan kelahiran 9 Februari 1996 ini menggunakan pembersih wajah double cleansing dengan natural oil beraroma segar. Pembersih wajah ini melembapkan. Jadi, setelah dipakai, kulit tidak hanya bersih, tapi mood juga bisa membaik karena rasanya langsung segar kembali.

Baca: Kulit Wajah Sehat Berkilau dalam 14 Hari, Ikuti 5 Tips Ini

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."