CANTIKA.COM, Jakarta - Dampak pandemi Covid-19 dirasakan hampir semua orang. Ada yang kehilangan pekerjaan, batal menikah, stres karena tak bisa keluar rumah, hingga ada yang merasa ini jadi momen berkumpul bersama keluarga.
Bagi Annisa Pohan, pandemi Covid-19 bisa digambarkan dalam tiga kata. "Berkah, bosan, dan teror," katanya saat menjawab pertanyaan Sophie Navita, yang mengajaknya siaran langsung di Instagram pada sore ini, Rabu, 22 Juli 2020.
Menurut Annisa, tiga kata memiliki penjelasan panjang. Ia merasakan mendapatkan “berkah” saat pandemi Covid-19 ini karena wabah ini membuatnya lebih dekat dengan keluarga. "Jadi banyak melakukan hal-hal baik bersama keluarga," katanya.
Adapun kata “bosan” itu menggambarkan apa yang dirasakan masyarakat pada umumnya. Dia bosan lantaran terpaksa harus menahan diri berada di rumah dan tidak kemana-mana jika bukan keperluan mendesak.
Kata “terror” bagi istri Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY lantaran virus corona ini tak terlihat tapi sudah membunuh ratusan ribu orang di seluruh dunia.
"Kita punya musuh yang tak terlihat wujudnya tapi bahayanya itu nyata, bagiku itu teror yang menakutkan," ujarnya.
Siaran langsung antara dua presenter ini masih berlangsung di akun Instagram mereka. Kedua perempuan ini bersahabat sejak sama-sama di Bandung. Menantu Susilo Bambang Yudhoyono ini pernah tinggal di Bandung saat mengambil studi Ekonomi di Universitas Padjadjaran.
Selama pandemi, Annisa Pohan kerap membagikan aktivitasnya bersama keluarga di rumah. Salah satu kegiatan rutinnya adalah menemani sang putri, Almira Tunggadewi Yudhoyono, belajar dari rumah.
Annisa dan keluarganya memilih tinggal di Cikeas selama pandemic, berkumpul dengan ayah mertuanya, Susilo Bambang Yudhoyono.
“Kita social distancing dari Cikeas sambil menemani Pepo, pagi ini si kakak ditemani belajarnya ditemani Baby Gaia, belajar sambil mengasuh adik,” lanjut Annisa, Maret lalu.
Dia juga memiliki kesempatan membuka-buka album lama, menuliskan kisah-kisah lamanya dari sebelum menikah, masa awal menikah, hingga awal menjadi ibu.
ISTIQOMATUL HAYATI | YUNIA PRATIWI
