Intip Keistimewaan Masker Kain Premium Karya Desainer Tanah Air

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Masker art karya Anne Avantie dirancang dengan kain batik, songket, dan tenun khas Nusantara. Foto: Instagram @anneavantieheart

Masker art karya Anne Avantie dirancang dengan kain batik, songket, dan tenun khas Nusantara. Foto: Instagram @anneavantieheart

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Di tengah pandemi Covid-19, masker kain menjadi item wajib yang dipakai saat keluar rumah. Melihat dari kebutuhan pasar yang meningkat dan beragam, para desainer pun kian kreatif menyuguhkan keunikan dan keragaman dari masker kain karyanya.

Kali ini, kami mengulik keistimewaan masker kain premium karya sejumlah desainer lokal

 1. Anne Avantie

Masker art karya Anne Avantie dirancang dengan kain batik, songket, dan tenun khas Nusantara. Foto: Instagram @anneavantieheart

Merespons meningkatnya jumlah permintaan masker, membuat para pelaku usaha industri fashion pun banyak yang banting stir atau melakukan diversifikasi produk yang mereka jual.

Termasuk desainer kebaya Indonesia Anne Avantie yang memproduksi Masker Art by Anne Avantie dari kain lokal khas Indonesia. Bunda Anne sapaan akrabnya lebih suka menyebut masker art daripada masker premium. 

"Kalau tenun ya tenun, songket ya songket dan batik tulis ya batik tulis. Termasuk detail aplikasinya semuanya tetap mengacu pada budaya Indonesia, tetap bergaya tanpa meninggalkan akar budaya bangsa," ucapnya kepada Cantika pada 3 Juni 2020.

Kisaran harga Rp 250.000 - Rp 499.000

2. Sapto Djojokartiko

Masker bordir motif Penara yang menjadi signature pattern desainer Sapto Djojokartiko. Foto: Dok. Sapto Djojokartiko

Sapto membuat masker kain dengan motif dan pola turunan Modang dan Sempur dari koleksi Spring/Summer 2020. Total ada 10 desain, 2 desain untuk masker print, dan 8 desain untuk masker bordir.

"Untuk masker print menggunakan bahan viscose rayon yang lentur dan lembut, sedangkan untuk masker bordir menggunakan bahan katun yang tahan lama. Kedua jenis masker tersebut tidak hanya mengedepankan desain yang sangat berciri khas brand saya, tetapi juga kenyamanan si pemakai," ucap Sapto kepada Cantika pada Senin, 29 Juni 2020.

Karena respons positif yang luar biasa untuk batch pertama, Sapto dan tim sedang mempersiapkan proses produksi batch kedua yang akan menggunakan motif Penara sebagai signature pattern dari Sapto Djojokartiko.

Kisaran harga: masker print Rp 500.000, sementara masker bordir Rp 1.000.000

3. Corrie Kastubi

Masker kain handmade edisi terbatas karya Desainer Corrie Kastubi. Foto: Dok. Corrie Kastubi

Corrie Kastubi, desainer dan pendiri Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) merilis masker kain berbahan katun dan silk disertai lapisan spunbond tipis bermotif renda. Terdapat pula tempat untuk filter tisu yang bisa dilepas.

Corrie tidak terlalu banyak merilis sebab karyanya handmade. Hingga saat ini, ia telah membuat 75 pcs masker kain dengan desain berbeda.

"Jadi untuk donasi saya ada di kreasi desainnya dan penjualan hanya berdasarkan pesanan. Kebetulan banyak teman-teman saya yang pesan di luar negeri," ucapnya kepada Cantika pada Senin, 29 Juni 2020.

Kisaran harga: Rp 150.000 - Rp 500.000 untuk pemesanan khusus

4. Philip Iswardono

Masker kain buatan desainer asal Yogyakarta, Phillip Iswardono (Instagram/@phillipiswardono)

Philip Iswardono memproduksi masker dengan harga yang beragam, dimulai dari Rp 4.500 per helai. Ia mengatakan, di pekan-pekan pertama pandemi, dia memanfaatkan kain perca untuk membuat masker. Harga paling mahal Rp 50 ribu. Tapi seiring dengan kebutuhan masker kain sebagai bagian dari fashion, ia juga membuat edisi eksklusif. 

"Saya juga menjual masker exclusive dan limited edition mulai 150.000 sampai 1.000.000. Harga tersebut sesuai dengan bahan yang saya pakai. Selain sesuai dengan standar kesehatan juga dari tenun klasik yang sudah limited editioncustome design, dan juga branding product yang menjadikan masker ini premium," kata anggota Indonesian Fashion Chamber dalam konferensi pers daring, Senin, 22 Juni 2020.

Hingga kini ia masih mengerjakan produksi masker kain maupun baju-baju dan selalu berinovasi karena menurutnya masker sudah menjadi bagian dari mode. 

"Untuk saat ini masih running order yang ketiga dengan quantity 1.800 pcs
masker batik motif peranakan (China). Terhitung sampai hari ini order masker yang sudah terkirim selama pandemi berjumlah lebih kurang 25.000 pcs," ujarnya.

Kisaran harga: Rp 150.000 - Rp 1.000.000

5. Poppy Dharsono

Ragam masker kain motif lurik dan premium dengan detail swarovski rancangan desainer Poppy Dharsono (Dok. Istimewa)

Poppy Dharsono yang juga pendiri Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) membuat beragam varian masker kain, mulai dari yang simpel sampai yang premium kualitasnya yakni kain lurik dan batik. "Bahan yang digunakan mulai dari linen, katun bordir simpel hingga katun print bahkan denim," jelasnya kepada Cantika pada Selasa, 30 Juni 2020.

Desain premium yang senada dengan aplikasi payet maupun kombinasi lace dan swarovski yang berkualitas tinggi. Namun bahan yang digunakan tetap nyaman untuk dipakai sebagai masker dan fungsinya. Tak hanya produksi untuk dijual, ia bersama APPMI juga melakukan donasi sosial berupa pengiriman dan distribusi masker kain dan hazmat khususnya tenaga medis yang ada di daerah-daerah bekerja sama dengan BNPB. 

"Hingga saat ini kami sudah membuat ribuan pasang, dan saya sangat apresiasi masker yang saya buat dipakai oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, ia pakai koleksi lurik begitu pula dengan istri Duta Besar Belgia juga pakai yang swarovski," ungkap Poppy.

Kisaran harga: Rp 55.000 - Rp 250.000

Baca juga: Ada Jenis Masker Kain Baru, Namanya Masker Rempah

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."