Psikolog Ungkap Cara Mengajak Teman Pakai Masker saat Pandemi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita memakaikan masker pada orang lain. Freepik.com/Prostoleh

Ilustrasi wanita memakaikan masker pada orang lain. Freepik.com/Prostoleh

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Seperti kita ketahui bersama, masker wajib dipakai saat ke luar rumah di masa pandemi Covid-19. Tujuannya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona baru atau Covid-19. Sayangnya, meski sudah diwajibkan, beberapa orang masih belum memakai masker, termasuk kenalan atau teman kita.

Untuk menjaga kesehatan bersama, tak ada salahnya kita mengajak mereka secara bertahap. Langkah pertama dengan mengingatkan kembali penggunaan masker untuk melindungi diri dan orang-orang tercinta di sekitarnya, mengingat banyak orang tanpa gejala atau OTG.

"Mengenakan masker ketika berada di sekitar orang lain adalah salah satu hal paling penting yang dapat dilakukan orang, tidak hanya untuk melindungi diri mereka sendiri, tetapi juga untuk melindungi orang lain," kata Dr. Robert Quigley MD, wakil presiden senior dan direktur medis regional untuk perusahaan layanan medis dan keamanan internasional SOS dikutip dari laman Bustle.

Hal yang sama juga diungkapkan Joshua Klapow, psikolog klinis, dengan cara menciptakan percakapan penuh empati. Sebelum mengingatkan, ia tekankan untuk menelusuri lebih dulu alasan mereka belum mau memakai masker.

"Tidak memakai masker bisa didorong oleh apa pun dari ideologi politik, hingga keyakinan bahwa masker tidak efektif, hingga pernyataan tentang hak-hak pribadi dan kekuatan pemerintah, pelupa, alasan medis atau kondisi psikologis seperti kecemasan," tuturnya.

Jangan dulu membuat asumsi sendiri agar tak menyinggung perasaan teman atau kerabat. Begitu Anda mengetahui alasan mereka untuk tidak mengenakan masker, Anda dapat mendekati dengan empati dan informasi. 

"Yang terbaik yang dapat Anda lakukan adalah memberikan informasi dan permintaan pribadi," ujarKlapow. "Jangan berasumsi bahwa kamu akan meyakinkan mereka untuk melakukan perubahan." Hindari berteriak, berdebat, atau memberi kuliah, yang bisa membuat orang bersikap defensif."

Bicarakan masker demi melindungi orang-orang tercinta di sekitar mereka, terutama kerabat yang berisiko terinfeksi Covid-19. Contohnya anak-anak, orang tua dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah ataupun keluarga dengan penyakit penyerta seperti masalah jantung dan paru-paru. Sebab manusia "diprogram" untuk peduli dan merawat orang-orang terdekatnya.

Jika langkah-langkah di atas tak berhasil, maka terapkan batasan. "Tidak apa-apa untuk memberi tahu seseorang bahwa jika mereka menolak untuk mengenakan masker, Anda tidak dapat berinteraksi dengan mereka," saran Joshua Klapow. Atau Anda ungkapkan batasan jarak hingga dua meter jika ingin berbincang dengan Anda.

NIA PRATIWI

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."