7 Kondisi New Normal Buat Penumpang KRL, Bawa Alat Salat Sendiri

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Anggota TNI memberikan imbauan pendisiplinan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 kepada penumpang KRL menjelang pemberlakuan aturan new normal, di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis, 28 Mei 2020. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

Anggota TNI memberikan imbauan pendisiplinan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 kepada penumpang KRL menjelang pemberlakuan aturan new normal, di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis, 28 Mei 2020. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pengguna Kereta Rel Listrik atau KRL harus menaati sejumlah peraturan di masa new normal. PT Kereta Commuter Indonesia telah mempersiapkan skenario new normal untuk menyesuaikan kebiasaan petugas dan pengguna KRL di tengah wabah corona.

Juru bicara PT KCI Sylviane Purba menyampaikan beberapa kebijakan baru yang berlaku bagi petugas maupun penumpang KRL. "Kebijakan ini melengkapi protokol kesehatan yang telah berjalan selama ini," kata Sylviane dalam keterangan tertulis, Kamis, 28 Mei 2020.

Berikut 7 panduan penerapan protokol Covid-19 dalam masa new normal di KRL dan stasiun:

  1. Wajib pakai masker

    Petugas dan penumpang KRL wajib memakai masker selama berada di area stasiun dan di dalam KRL.

  2. Pemeriksaan suhu tubuh

    Petugas akan memeriksa suhu tubuh penumpang. Mereka yang memiliki suhu tubuh di atas 38 derajat celcius dilarang masuk ke stasiun dan otomatis tak bisa naik kereta.

  3. Physical distancing

    Penumpang wajib mematuhi aturan physical distancing atau menjaga jarak antar-individu sesuai marka yang ada di area stasiun dan di dalam gerbong kereta.

  4. Penyekatan saat padat

    Saat penumpang dalam keadaan padat, petugas akan melakukan penyekatan di sejumlah titik stasiun. Penyekatan bertujuan mengendalikan jumlah orang yang berada di peron dan kereta. "Bila diperlukan, petugas juga melakukan buka tutup pintu masuk stasiun," ujarnya.

  5. Kurangi fasilitas ibadah

    Tak ada lagi karpet, sajadah, sarung, dan mukena di musala stasiun. "Kebijakan ini masih akan berlanjut untuk mencegah penularan dari perlengkapan ibadah yang dipakai bersama-sama," ujarnya.

  6. Jangan bicara secara langsung dan menelepon

    Seluruh penumpang KRL diimbau untuk tidak berbicara secara langsung maupun melalui telepon seluler. "Karena salah satu penularan Covid-19 adalah melalui droplet atau cairan yang keluar dari mulut dan hidung saat batuk, bersin, maupun berbicara," kata Sylviane.

  7. Transaksi non-tunai

    Para penumpang KRL diharapkan memanfaatkan fasilitas transaksi tiket non-tunai dengan menggunakan Kartu Multi Trip (KMT), kartu uang elektronik bank, dan aplikasi Link Aja. "Transaksi non-tunai ini akan meminimalisir kemungkinan penularan Covid-19 dari uang tunai yang sangat sering berpindah tangan," kata dia.

PT KCI juga telah menyediakan fasilitas wastafel tambahan, selain yang telah ada di toilet, untuk memudahkan penumpang mencuci tangan sebelum dan setelah menggunakan KRL. Ada pula hand sanitizer yang ditempatkan di sejumlah titik di stasiun maupun yang dibawa oleh petugas di dalam kereta.

Petugas PT KCI juga rutin membersihkan berbagai sarana di stasiun maupun gerbong kereta dan menyemprotnya dengan cairan disinfektan. Permukaan benda yang sering tersentuh penumpang, seperti vending machine, gate tiket elektronik, tempat duduk, hingga pegangan tangga juga dibersihkan sekurangnya sembilan kali dalam sehari.

Petugas frontliner KCI memakai pelindung wajah atau face shield untuk mencegah penularan Covid-19. Nantinya seluruh petugas di stasiun maupun kereta juga akan mengguna pelindung wajah ini.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."