Selain Kulit Kering, Ini Efek Terlalu Sering Pakai Hand Sanitizer

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi hand sanitizer. Pixabay

Ilustrasi hand sanitizer. Pixabay

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Penggunaan hand sanitizer atau cairan pembersih tangan memang menjadi alternatif saat tidak ada sabun dan air mengalir, misalnya saat dalam kendaraan umum. Di tengah pandemi virus corona baru atau Covid-19, pemakaian hand sanitizer kian meningkat sebagai salah satu tindakan pencegahan terpapar virus. 

Tapi sayangnya, ada sejumlah orang yang menggunakan hand sanitizer secara berlebihan. Mereka menganggap lebih sering memakai hand sanitizer, maka semakin bersih dan kecil peluang tertular virus. Nyatanya yang terjadi sebaliknya, hal itu bisa menimbulkan sejumlah risiko kesehatan.

Berikut tiga efek burut saat memakai hand sanitizer secara berlebihan melansir laman Times of India dan Insider

1. Membuat virus lebih kebal

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat, penggunaan hand sanitizer terlalu sering bisa membuat bakteri menjadi resisten dan kebal. Alhasil, hand sanitizer tidak bisa lagi melawan mikroorganisme sebagai penyebab penyakit. Untuk itu, gunakan hand sanitizer dengan bijak, yakni sewajarnya saja.

2. Kulit kering

Penggunaan hand sanitizer yang berlebihan juga dapat menyebabkan kulit kering. Jelas saja, ini disebabkan oleh kandungan alkohol yang bisa membuat daerah tangan menjadi dehidrasi atau kekurangan cairan.

Sebagai bentuk pencegahan, ada baiknya jika mencuci tangan dengan air dan sabun, kemudian dibaluri pelembap daripada instan dengan hand sanitizer.

3. Bisa keracunan alkohol

Hand sanitizer memang baik untuk mematikan virus dan bakteri. Namun, bagi sebagian orang, penggunaan terlalu sering bisa menyebabkan keracunan alkohol karena tidak sengaja menelan atau menghirup aroma dari hand sanitizer.

Biasanya risiko ini terjadi lebih besar pada anak-anak. Jadi, lindungi kelompok usia kecil dari kemungkinan tersebut.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."