Ini Alasan Dokter Anjurkan Cek Kesehatan Jantung di Usia 20-an

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pemeriksaan kesehatan jantung sejak dini sangat dianjurkan untuk deteksi awal adanya gangguan penyakit pada organ yang memompa darah ke seluruh tubuh itu. Menurut Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Vito Anggarino Damay, pemeriksaan jantung dimulai sejak usia 20-an. Bila kondisi jantung dinyatakan sehat saat itu, maka pengecekan selanjutnya lima tahun kemudian.

"Kalau usia 30 tahunan atau di atas 40 tahun sebaiknya setahun sekali. Kalau terdeteksi ada darah tinggi atau kolesterol tinggi bisa cek berkala sesuai kondisinya," jelas ia dalam diskusi via daring, pada Rabu, 6 Mei 2020.

Menurut Vito, pemeriksaan yang bisa dilakukan antara lain melalui wawancara medis, EKG atau alat rekam listrik jantung, foto X-ray dada atau yang dikenal awam sebagai foto rontgen.

"Pemeriksaan fisik dan wawancara medis oleh dokter bisa menemukan adanya kebocoran klep jantung, sekat jantung, gangguan irama jantung, tanda lemah jantung atau kecurigaan penyakit jantung koroner," tuturnya.

Nantinya jika diperlukan, ada pemeriksaan lain yang diperlukan sesuai kondisi. Vito mengatakan, pemeriksaan jantung setidaknya bisa bisa membuat Anda lebih mawas diri dengan kesehatan dan kondisi tubuhnya.

Sebelum mengalami masalah jantung, seseorang umumnya mengalami gejala seperti sakit dada, sesak napas, berdebar-debar, pingsan, kaki bengkak, dan gejala ini bisa muncul bersamaan.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."