Intip Ciri Gaya Deborah Birx Koordinator Satgas Corona di Amerika

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Koordinator respons gugus tugas virus corona Amerika Serikat, Deborah Brix. Instagram.com/@deborahscarves

Koordinator respons gugus tugas virus corona Amerika Serikat, Deborah Brix. Instagram.com/@deborahscarves

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Deborah Birx salah satu wanita yang berperan penting dalam menangani pandemi virus corona baru atau COVID-19 di Amerika Serikat. Ia ditunjuk sebagai koordinator respons gugus tugas virus corona oleh Wakil Presiden Mike Pence, yang memperkenalkan Birx sebagai "tangan kanannya" dalam menavigasi krisis.

Birx seorang dokter, mantan kolonel Angkatan Darat Amerika Serikat, dan pakar kesehatan global yang mengabdikan sebagian besar pekerjaannya untuk memimpin penelitian HIV / AIDS di Amerika Serikat. 

Sepanjang penampilan regulernya dalam jumpa pers tentang pandemi coronaBirx telah berbagi anekdot pribadi tentang keluarganya, mencontohkan pentingnya jaga jarak sosial hingga kiat mengatasi kesedihan dan kehilangan di tengah pandemi.

Pada Maret 2020, ia mendesak orang dewasa muda untuk berhenti berkumpul di bar dan di pesta-pesta, dan meramalkan bahwa generasi milenium menjadi "kelompok inti yang akan menghentikan virus".

Beberapa peserta jumpa pers menyukai cara berkomunikasi Birx dan terpikat memerhatikan koleksi scarf atau syalnya yang penuh fashion statement. Pasalnya, hampir semua penampilan konferensi pers di Gedung Putih, Birx tampaknya mengenakan scarf yang berbeda.

Selama beberapa hari, ia konsisten memilih motif bunga. Di hari-hari lainnya, ia memakai syal dari variasi berwarna solid. Kejeliannya dalam memilih syal dan busana tak bisa dilewatkan begitu saja, terutama bagi penggemarnya. Salah satu di antaranya Victoria Strout, seorang manajer pemasaran dari Fort Worth, Texas, Amerika Serikat

Menurutnya, cara komunikasi Birx memaparkan data dan kondisi terkini memberikan jaminan dan ketenangan di tengah pandemi.

"Saya tidak memiliki latar belakang dalam mode atau politik, tetapi saya selalu memiliki sisi yang agak aneh yang menikmati belajar pemerintahan dan tetap sadar politik, jadi saya telah menonton hampir setiap konferensi pers sejak awal," kata Strout kepada laman Insider.

Tak sekadar jadi penggemar, ia juga membidani lahirnya akun Instagram @DeborahBirxScarves yang didedikasikan untuk aneka tampilan scarf Deborah Birx. Akun tersebut memuat foto tangkapan layar Strout dari beberapa penampilan Birx di berita televisi. Dalam waktu kurang dari sebulan, hampir 30.000 warganet mengikuti akun tersebut.

Awalnya, ia hanya membahas penampilan Deborah bersama temannya dalam obrolan grup. Kemudian ia berinisiatif membuat akun Instagram yang berisi kompilasi semua tangkapan layarnya. 

"Saya membuat akun, mengirimkannya ke dua teman itu, dan itu terus tumbuh dari sana, jelasnya.

Sejak saat itu, ia rutin mengunggah dan menjelaskan merek scarf yang dipakai Birx. Jika ia tidak mengetahuinya, maka warganet lain yang juga penggemar Brix dengan senang hati membantu.

Melihat keberhasilan akun penggemarnya, Strout sedang mencari informasi untuk ditambahkan ke akun @DeborahBirxScarves - seperti tutorial tentang cara mengikat syal yang terinspirasi oleh Birx, dan indeks Instagram Stories yang sedang berjalan yang dikenal dengan "Dress Like Deb," dengan detail spesifik aksesori yang teah dipakai Birx.

Kini basis penggemar Birx dan scarf-nya tumbuh menjadi komunitas online yang dinamis. Awalnya, akun Instagram Strout yang didedikasikan untuk aksesori petugas kesehatan hanyalah glosarium yang menyenangkan. Namun, kini menjadi komunitas orang-orang yang memiliki minat bersama memerhatikan detail penampilan Birx.

"Awalnya saya khawatir bahwa akun itu akan dianggap dangkal karena berfokus pada scarf daripada prestasi luar biasa dari seseorang seperti Dr. Birx," ucap Strout.

Dari waktu ke waktu ia memaknai interaksi komunitas penggemar Birx ini turut menebarkan virus kebahagiaan yang dibutuhkan saat ini.

"Tapi itu sangat menyegarkan untuk berinteraksi dengan komunitas yang mengakui apa yang dibawa Dr. Birx, dan juga saat-saat bahagia menikmati syal yang indah bisa membawa pada hari seseorang. Kurasa kita perlu kedua hal itu sekarang," pungkasnya.

NIA PRATIWI

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."