Studi: Kacang dan Gandum Bisa Turunkan Risiko Kanker Payudara

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi kacang-kacangan. Pixabay.com

Ilustrasi kacang-kacangan. Pixabay.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Konsumsi makanan sehat menjadi tiang untuk menangkal sejumlah penyakit, termasuk kanker payudara. Menurut penelitian, makanan yang tinggi serat larut seperti kacang-kacangan dan gandum bisa mengurangi risiko kanker payudara.

Hal itu disebutkan dalam laporan The New York Times, Rabu 8 April 2020. Diterbitkan di Cancer, para analisis memeriksa "20 studi prospektif tentang konsumsi serat dan kejadian kanker payudara". Sementara itu, beberapa lainnya meneliti asupan keseluruhan dan yang sisanya hanya mempertimbangkan varietas serat yang berbeda dari buah, kacang-kacangan, sereal tanpa penggunaan suplemen.

Saat wanita yang tinggi asupan serat larutnya dibandingkan dengan mereka yang memiliki rendah konsumsinya bisa menurunkan risiko kanker payudara hingga delapan persen.

Dalam penelitian itu disebutkan hanya serat larut efektif menurunkan risiko kanker payudara. Asupan serat yang tidak larut juga menunjukkan pengurangan risiko, namun dampaknya tidak terlalu signifikan.

"Ini adalah penelitian observasional yang tidak membuktikan penyebab. Tetapi ada beberapa faktor risiko yang dapat dimodifikasi untuk kanker payudara dan mengidentifikasinya, bahkan yang memiliki efek kecil juga dianggap penting," ucap Maryam S. Farvid, ilmuwan dari Universitas Harvard, Amerika Serikat.

Sebagian besar studi ini memperhitungkan kanker payudara pascamenopause. Namun, dalam lima laporan yang meneliti kanker pramenopause dipaparkan serat bisa mengurangi risiko sebanyak 18 persen.

Kesehatan wanita menjadi salah satu masalah terbesar di dunia sekaligus sering diabaikan. Kanker payudara merupakan penyakit yang paling banyak dialami oleh wanita dan studi terbaru ini diharapkan dapat membantu untuk memasukkan dua makanan ini ke dalam menu harian.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."