Pasien yang Dinyatakan Sembuh dari Virus Corona Bisa Kena Lagi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Mereka yang positif terinfeksi virus corona berusaha memulihkan diri. Namun ketika sudah dinyatakan sembuh, bukan berarti bebas dari infeksi corona berikutnya.

Guru besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Ari Fahrial Syam mengatakan hingga kini belum terbukti ada pembuatan antibodi pada mereka yang pernah terjangkit virus corona. Karena itu, siapapun bisa menderita COVID-19, termasuk mereka yang sudah mengalaminya.

"Ketika sakit, tubuh akan merangsang sistem imunitas untuk membuat zat kekebalan tubuh atau antibodi agar kebal dari penyakit serupa," kata Ari Fahrial Syam, Kamis 2 April 2020. "Tapi untuk corona, belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa bisa tercipta antibodi sehingga tidak terkena lagi."

Dekan FK Universitas Indonesia, Ari Fahrial Syam, ahli penyakit dalam (Foto: Endri Kurniawan)

Selain karena antibodi yang belum terbukti terbentuk, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini juga mengatakan pola hidup bisa menjadi faktor penyebab terjangkit corona untuk kedua kalinya. Semua berkaitan dengan daya tahan tubuh dalam menangkal virus corona baru atau COVID-19 dan sejauh ini belum ada vaksin penangkalnya.

Ari Fahrial Syam menjelaskan virus corona hanya bisa dicegah dengan imunitas tubuh yang baik. "Artinya kalau tidak menjaga diri dengan istirahat cukup, makan makanan bergizi, mencuci tangan dengan air dan sabun atau melakukan kebiasaan buruk lainnya juga bisa meningkatkan risiko tertular kembali," katanya.

Masyarakat yang sudah dinyatakan sembuh dari virus corona jangan bersikap semaunya. "Jangan kembali dengan kebiasaan yang membuat kita sakit," ujar Ari Fahrial Syam. "Lakukan yang membuat kekebalan tubuh semakin kuat."

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."