Jaga Daya Tahan Tubuh, Ingat Kampanye Kemenkes 2018 Isi Piringku

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi buah dan sayur segar. shutterstock.com

Ilustrasi buah dan sayur segar. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sejak wabah corona, masyarakat dibanjiri imbauan untuk meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas. Salah satu hal yang banyak dilakukan orang adalah mengkonsumsi suplemen.

Di beberapa toko obat dan apotek, aneka suplemen peningkat imunitas terpajang di rak-rak utama dan para petugasnya dengan sigap mempromosikan aneka suplemen tersebut. Harga aneka suplemen ini pun tak murah untuk kalangan tertentu.

Ahli gizi komunitas, Tan Shot Yen, mempertanyakan langkah sebagian orang yang memburu suplemen. "Untuk apa juga pakai begituan?" ujar dia melalui aplikasi pesan. Tan Shot Yen justru menganjurkan makan sayur dan buah yang sehat dan seimbang. Tak hanya mendapatkan vitamin C untuk daya tahan tubuh, sayur dan buah mengandung banyak nilai lebih lainnya. "Ada serat larut dan tidak larut di usus yang menghasilkan kekebalan tubuh juga."

Menurut dia, serat tidak larut menjadi prebiotik untuk memberi makan probiotik dalam usus besar yang mendongkrak kekebalan. Serat pun menjaga gula darah tidak melejit cepat setiap habis makan. Namun, dia menggarisbawahi, bukan berarti suplemen tidak berguna.

Tan menjelaskan suplemen vitamin semacam itu memang bermanfaat bagi tubuh selama digunakan secara bijak sesuai dengan kebutuhan. Bahkan amat bermanfaat saat pemulihan dari sakit ketika asupannya memang sedang dibutuhkan. Terlebih pada kondisi-kondisi kesehatan tertentu. Misalnya, mereka yang sedang sakit, dirawat, orang dalam pantauan atau pengawasan, serta para tenaga medis yang sedang berjibaku merawat pasien yang terinfeksi virus corona.

Adapun bagi yang sehat cukup bersyukur bisa makan tiga kali sehari serta membeli sayur dan buah. Dia lalu menyodorkan program yang dirilis Kementerian Kesehatan pada 2018, yakni Isi Piringku. Dalam flyer program Isi Piringku, terlihat seseorang harus mengkonsumsi makanan pokok sesuai dengan kebutuhan tubuh. Porsi karbohidrat, seperti nasi, ubi, singkong, jagung, kentang, atau talas, sebanyak sepertiga piring.

Aturan Porsi Isi Piringku

Lalu sayur-mayur dengan porsi yang sama. Buah dan lauk-pauk bergizi masing-masing seperenam bagian. "Itu dulu dipraktikkan, apakah isi piring untuk makan pagi, siang, malam sudah seperti itu," kata Tan. Juga jangan lupa mencuci bersih semua bahan makanan dan mengolah makanan, terutama lauk-pauk, hingga matang. Selain itu, hindari mengkonsumsi gula, garam, dan lemak secara berlebihan.

Ihwal sebagian orang yang percaya mengkonsumsi madu sebagai salah satu suplemen alami, Tan mengatakan masyarakat banyak diajari hidup dengan kepercayaan. Jika badan sehat dan doyan makan, tak perlu banyak mengkonsumsi berbagai hal. Dia kembali menekankan untuk mengkonsumsi makanan sehat, bergizi, dan seimbang. Selain itu, perlu mempraktikkan pola hidup sehat, berolahraga, dan istirahat yang cukup.

Dia meminta masyarakat tidak ikut termakan provokasi bahwa 'sesuatu' seolah-olah bisa membuat orang langsung sehat. Menurut dia, semua faktor akan saling berkaitan. "Jadi, jangan harap dengan satu atau dua metode bisa menyulap semua jadi sehat."

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."